Mohon tunggu...
Effendy Wongso
Effendy Wongso Mohon Tunggu... Penulis - Jurnalis, fotografer, pecinta sastra

Jurnalis, fotografer, pecinta sastra

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Hari Para Arwah

11 Maret 2021   10:46 Diperbarui: 11 Maret 2021   10:59 587
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Bagaimana mau lihat hantu kalau keberadaan kita di sini tidak diketahui!"

"Ka-kamu keras kepala, ya!"

"Hihihi. Maaf!"

"So, diamlah."

"Sampai nyamuk-nyamuk di sini mengisap habis darahku?!"

"Ah, kamu sabar sedikit kenapa, sih?"

"Habis...."

"Jangan berisik!"

Sudah nyaris sejam mereka di sana. Tapi tidak ada tampak kehidupan para hantu yang konon bakal datang di Hari Para Arwah. Siao Mei sudah tidak sabaran. Kakinya pegal. Dan ia bersin-bersin mencium bau apak debu yang terembus angin malam.

Chen Chiang hanya mengurut dada melihat tingkah putri dari adik perempuan ayahnya, yang saat ini menghabiskan masa liburannya di Beijing. Keringat dinginnya semakin mengucur ketika ia mendengar ada suara lolongan anjing dari kejauhan.

Sebenarnya mereka masuk diam-diam. Melalui salah satu celah pagar yang separo rubuh, di ujung sebelah selatan rumah. Tentu saja tanpa sepengetahuan siapa-siapa. Meski rumah kuno itu tidak berpenghuni, tapi di gerbang utama rumah tetap masih dijaga seorang laki-laki tua yang setiap pagi bertugas membersihkan pekarangan. Menurut orang sekitar rumah itu, tuan rumah -- saudagar tua yang membeli rumah tersebut dari pejabat pemerintah kota pada tahun enam puluhan -- tidak tahan tinggal di dalam karena selalu menyaksikan hal-hal gaib. Persis rumor yang beredar di kalangan masyarakat Beijing.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun