Mohon tunggu...
Efendi Ari Wibowo
Efendi Ari Wibowo Mohon Tunggu... -

Mahasiswa PKnH FISE UNY 2009

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Perpustakaan Anak: Hak Anak yang Terabai

28 Juni 2011   02:20 Diperbarui: 26 Juni 2015   04:07 485
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berawal dari perpustakaan anak dikenalkan untuk membaca. Ini adalah investasi kita dua puluh tahun ke depan. "kalau kita bisa menggiring anak ke perpus, maka akan seperti itulah masa depan kita dua puluh tahun yang akan datang. Kita berinvestasi pada anak yaitu budaya baca. Perpus itu sangat penting buat anak, karena dari perpus kita mengenalkan anak untuk membaca," kata Nurlia Rahmawati, A.Md.

Perpustakaan selain sebgai tempat menumbuhkan budaya baca juga sebagai tempat melestarikan budaya. "masyarakat kita seharusnya punya tanggung jawab untuk melestarikan budaya kita. Makanya agar tidak semata-mata kita hanya dari luar negeri (buku-red) sebagian ada kerjasana buku-buku cerita rakyat seluruh indonesia diadakan oleh perpustakaan, hanya memang kesulitannya tidak banyak yang menulkis tentang cerita-cerita rakyat," tegas Endar Idayaningsih. "sangat penting sekali karena saat ini mereka belajar komunikasi , belajar keaksaraan karena mereka tidak hanya belajar dari buku. Tapi belajar sosial di perpustakaan dengan mereka berkumpul," pungkas Kiki Dian Puspita Sari

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun