Mohon tunggu...
Efendi Muhayar
Efendi Muhayar Mohon Tunggu... Penulis - Laki-laki dengan pekerjaan sebagai ASN dan memiliki hobby menulis artikel

S-2, ASN

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pelajaran Sejarah Terancam Hilang di Sekolah Menengah Atas (SMA)

21 September 2020   17:05 Diperbarui: 21 September 2020   17:19 294
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Dengan memahami pentingnya belajar sejarah tentunya kita perlu tetap menjaga agar pelajaran sejarah di tingkat sekolah lanjutan  menjadi pelajaran wajib. Alasanya adalah karena saat di SMA adalah kesempatan siswa untuk mengenal bangsanya lebih jauh dan dalam mengembankan jati diri bangsa, mengembangkan memori kolektif bangsa dan mengembangkan karakter bangsa. 

Selain itu, pelajaran sejarah juga penting untuk  mengembangkan inspirasi  guna mengembalikan martabat bangsa sebagai bangsa yang besar dan mengembangkan kreatifitas.

Pelajaran sejarah memang harus  berubah , dan  kita harus mengajarkan jiwa kejuangan dan jiwa inovatif kepada para siswa.  Belajar sejarah tidak hanya terpaku pada masa lalu, tapi jauh dari itu harus mendorong proses berfikrr tingkat tinggi. 

Hal ini dapat dilakukan dengan menkostruksi masa lalu yang abstrak ke dalam konteks masa kini, dan pelajarabn sejarah juga untuk   wahana pembentukan ketahanan bangsa.

Memang benar, bahwa pendidikan    sejarah    adalah    salah    satu    bidang    pengajaran    yang    sangat    terpengaruh      dengan      politik      yang      berkuasa  di  suatu  negara.  

Namun hendaknya janganlah kita orang Indonesia menjadikan pelajaran sejarah hanya sebagai pelajaran pilihan bukan sebagai pelajaran wajib. Karena jika hanya sebagai pelajaran pilihan orang akan dengan semaunya untuk mempelajari sejarah dan dikhwatirkan orang  tidak pernah belajar sejarah. 

Karena GWF. Hegal, seorang filsuf pernah menyatakan bahwa  “perlakuan paling konyol yang sering diterima sejarah adalah manusia tak pernah mau belajar darinya”. Mungkin karena terinspirasi Hagel  atau karena  terpaan hidup serta jiwa patriotik yang dimiliki Presiden pertama RI, Soekarno  yang kemudian  membawa  Bung Karno mengeluarkan statement dan menyatakan dengan tegas untuk “jangan sekali-kali melupakan sejarah”. (FY/21/9/2020)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun