Dengan memahami pentingnya belajar sejarah tentunya kita perlu tetap menjaga agar pelajaran sejarah di tingkat sekolah lanjutan menjadi pelajaran wajib. Alasanya adalah karena saat di SMA adalah kesempatan siswa untuk mengenal bangsanya lebih jauh dan dalam mengembankan jati diri bangsa, mengembangkan memori kolektif bangsa dan mengembangkan karakter bangsa.
Selain itu, pelajaran sejarah juga penting untuk mengembangkan inspirasi guna mengembalikan martabat bangsa sebagai bangsa yang besar dan mengembangkan kreatifitas.
Pelajaran sejarah memang harus berubah , dan kita harus mengajarkan jiwa kejuangan dan jiwa inovatif kepada para siswa. Belajar sejarah tidak hanya terpaku pada masa lalu, tapi jauh dari itu harus mendorong proses berfikrr tingkat tinggi.
Hal ini dapat dilakukan dengan menkostruksi masa lalu yang abstrak ke dalam konteks masa kini, dan pelajarabn sejarah juga untuk wahana pembentukan ketahanan bangsa.
Memang benar, bahwa pendidikan sejarah adalah salah satu bidang pengajaran yang sangat terpengaruh dengan politik yang berkuasa di suatu negara.
Namun hendaknya janganlah kita orang Indonesia menjadikan pelajaran sejarah hanya sebagai pelajaran pilihan bukan sebagai pelajaran wajib. Karena jika hanya sebagai pelajaran pilihan orang akan dengan semaunya untuk mempelajari sejarah dan dikhwatirkan orang tidak pernah belajar sejarah.
Karena GWF. Hegal, seorang filsuf pernah menyatakan bahwa “perlakuan paling konyol yang sering diterima sejarah adalah manusia tak pernah mau belajar darinya”. Mungkin karena terinspirasi Hagel atau karena terpaan hidup serta jiwa patriotik yang dimiliki Presiden pertama RI, Soekarno yang kemudian membawa Bung Karno mengeluarkan statement dan menyatakan dengan tegas untuk “jangan sekali-kali melupakan sejarah”. (FY/21/9/2020)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H