Sehingga tidaklah mengherankan jika seorang sejarawan    Inggris    Collingwood    (1985)  mengatakan    bahwa  sejarah  adalah  suatu  bentuk  penelitian  atau   inquiri.      Sejarah   menurutnya   adalah  sains  sehingga  memungkinkan  di  dalamnya untuk mengajukan pertanyaan-pertanyaan   dan   kemudian   berusaha   mencari  jawabannya. Â
Oleh  karena  sejarah  adalah  sains  maka  ia  mempunyai  bentuk  pemikiran  yang  khusus  sehingga  untuk  menjawab sifat, objek, metode serta bentuk pemikiran  haruslah  ahli-ahli  sejarah  dan  mempunyai pengalaman dalam pemikiran sejarah.[3] R.G. Collingwood,   Idea  Sejarah,  terjemahan   Muhd. Yusof  Ibrahim, (Percetakan Dewan Bahasa dan Pustaka ( Kuala  Lumpur: 1985)
Kita pasti pernah mendengar ungkapan ‘sejarah terulang’, di mana peristiwa yang terjadi di masa lalu terjadi kembali di masa kini, meski kejadiannya sama persis atau polanya hampir mirip. Kehidupan saat ini, banyak orang yang memilih fakta tentang masa lalu untuk membuktikan peristiwa yang terjadi saat ini. Hal ini tak ubahnya dengan menempatkan peristiwa saat ini dalam konteks sejarah.Â
Artinya, solusi atas permasalahan pada peristiwa di masa lalu bisa saja digunakan untuk mengatasi masalah di kehidupan modern sekarang ini. Hal ini menunjukkan bahwa sejarah memiliki relevansi dengan masa kini, sebab segala sesuatu yang terjadi saat ini tidak lepas dari pengaruh peristiwa-peristiwa sejarah di masa lalu.
Belajar sejarah juga  memberi kita pengetahuan tentang  perkembangan peradaban dan dunia dan akan memberi kita kesadaran terhadap  perbedaan budaya pada setiap suku, bangsa, dan juga negara.
Dengan sejarah memberi kita  peluang dan kesempatan untuk membangun pemahaman yang lebih baik tentang alasan setiap orang di masing-masing suku atau negara melakukan perbuatan tertentu.Â
Misalnya, meski ada di beberapa bagian dunia yang sudah memberi perlindungan kepada kaum penduduk asli, namun di beberapa negara di dunia masih  terdapat kasus yang memarjinalisasi penduduk asli, misalnya yang terjadi pada suku aborigin di Australia.
Pengalaman adalah guru terbaik. Ungkapan tersebut agaknya relevan dengan belajar sejarah, di mana dari peristiwa-peristiwa yang terjadi di masa lalu dapat diambil suatu hikmah atau pelajaran untuk menciptakan kondisi atau keadaan yang lebih baik.Â
Dengan belajar sejarah, kita mengetahui hal-hal positif dan juga negatif dari setiap peristiwa yang terjadi, mulai dari pemicu, cara mengatasi dan menyelesaikan, hingga dampak yang ditimbulkannya.Â
Dari sini bisa diambil suatu pelajaran agar peristiwa-peristiwa dengan dampak buruk, merusak, dan merugikan dapat diantisipasi agar tidak terulang baik di masa kini maupun di masa yang akan datang.
 3. Penutup