"And then i got, i got Rhode. What did i get? Rhode! Hahaha"Â Ujar si Influncer dengan tawanya yang cukup serius lalu menunjukkan produk lipstik kiriman brand. Pipinya bahkan berangsur-angsur memerah karena tawa tersebut.Â
Pahami dampak yang ditimbulkan
Disclaimer, saya tidak bermaksud untuk membela satu pihak pun yang terlibat dalam keriuhan Influencer Packages ini.
Hanya saja, saya juga cukup menyayangkan langkah pembandingan yang dilakukan sang influencer.
Mengingat latar belakang kedua founder di atas yang cukup rumit di masa lalu, dan sampai saat ini fansnya masih kesulitan move on, membuat pembandingan influencer packages rasanya kurang etis dan seolah menggiring opini bahwa influencer berada di posisi membela satu brand dan menjatuhkan brand lainnya.
Repotnya lagi, langkah ini dikhawatirkan adalah sebuah kesengajaan yang dilakukan oleh salah satu brand lewat sang influencer untuk menjatuhkan brand lainnya.
Ini tentu jadi masalah jika pengguna sosial media berpikir bahwa Rare sengaja melakukan hal tersebut agar Rhode jadi bahan olok-olok. Kalau konten di atas sampai ditangkap seperti ini oleh pengguna sosial media, bukan tidak mungkin mereka justeru menyerang Rare. Yang dirugikan siapa? Ya, Rare Beauty!
Sebaliknya, jika sampai pengguna sosial media ternyata menangkap bahwa Rhode tidak memberikan yang terbaik dalam paketnya, bisa jadi calon pengguna berpikir ulang untuk membeli produk dari brand tersebut. Siapa yang dirugikan? Rhode!
Sebenarnya, dari sisi influencer, tindakan ini juga jelas tidak menguntungkan si pemilik akun. Brand mungkin akan berpikir dua kali sebelum memberikan paket influencer mereka padanya.
Bagaimana tidak, pemberian paket pada influencer dengan followers 100K, yang diharapkan bisa menyebarkan poin-poin baik brand dan produk bagi followersnya, justeru berpotensi memperburuk citra brand tersebut. Siapa yang dirugikan? Influencer! Siapa yang kehilangan client? Influencer.
Pahami etika