Presidensi G20 2022 dan target pertumbuhan ekonomi inklusif
Presidensi G20 adalah forum kerja sama multilateral yang terdiri dari 19 negara utama dan Uni Eropa (EU). G20 merepresentasikan lebih dari 60% populasi bumi, 75% perdagangan global, dan 80% PDB dunia.
Anggotanya sendiri terdiri dari Afrika Selatan, Amerika Serikat, Arab Saudi, Argentina, Australia, Brasil, India, Indonesia, Inggris, Italia, Jepang, Jerman, Kanada, Meksiko, Republik Korea, Rusia, Perancis, Tiongkok, Turki dan Uni Eropa.
G20 dibentuk pada tahun 1999 atas inisiasi anggota G7, G20 merangkul negara maju dan berkembang untuk bersama-sama mengatasi krisis utamanya yang melanda Asia, Rusia dan Amerika Latin. Tujuan G20 sendiri adalah mewujudkan pertumbuhan global yang kuat, berkelanjutan, seimbang, dan inklusif.
Berbeda dari kebanyakan forum multilateral, G20 tidak memiliki sekretariat tetap. Fungsi presidensi dipegang oleh salah satu negara anggota yang berganti setiap tahunnya. Dan tahun ini, Indonesia dipercaya memegang tampuk kepemimpinan Presidensi G20 2022.
Bila dimanfaatkan secara maksimal dan melibatkan multipihak, Presidensi G20 Indonesia dapat menjadi momentum dalam meningkatkan kontribusi untuk mendukung pemulihan ekonomi domestik hingga pemulihan ekonomi global.
Mengenal ekonomi inklusif
Menurut Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) dan dilansir dari sumber yang sama, yakni inklusif.bappenas.go.id, pembangunan ekonomi inklusif merupakan pembangunan ekonomi yang menciptakan akses dan kesempatan yang luas bagi seluruh lapisan masyarakat secara berkeadilan, meningkatkan kesejahteraan serta mengurangi kesenjangan antar kelompok dan wilayah.
Tujuan utama pembangunan ekonomi inklusif adalah mengurangi jumlah penduduk miskin melalui kesempatan kerja, akses terhadap kesempatan ekonomi dan jaring pengaman sosial. Menurut BPS, pertumbuhan ekonomi berkolerasi positif dengan pengurangan tingkat kemiskinan di Indonesia.
Indeks pembangunan ekonomi inklusifnya sendiri memuat tiga pilar utama yakni:
- Pertumbuhan ekonomi tinggi
- Pemerataan pendapatan dan pengurangan kemiskinan, serta
- Perluasan akses dan kesempatan
Dipercaya menjadi pemegang Presidensi G20 2022, Indonesia mengusung tema "Recover Together, Recover Stronger."
Ada 5 pilar Presidensi G20 2022:
- Memperkuat lingkungan kemitraan
- Mendorong produktivitas
- Meningkatkan ketahanan dan stabilitas
- Memastikan pertumbuhan berkelanjutan dan inklusif
- Kepemimpinan kolektif global yang lebih kuat
3 kelompok yang perlu diselamatkan dalam Presidensi G20 2022
Dalam pidatonya Deputi Gubernur Bank Indonesia, Dody Budi Waluyo menyebutkan bahwa penting menyelamatkan perekonomian 3 kelompok yakni UMKM, pemuda dan perempuan. Selain itu, tak ketinggalan pula disabilitas menjadi prioritas pembangunan ekonomi inklusif dalam Presidensi G20.
Upaya dan tujuan pembangunan ekonomi inklusif bagi perempuan, pemuda dan disabilitas
Melibatkan lebih dari 60% populasi bumi, 75% perdagangan global, dan 80% PDB dunia menjadi potensi besar bila dimanfaatkan dengan sangat baik bahkan bisa memberikan dampak konkret bagi pemulihan dan pertumbuhan ekonomi nasional.
Salah satu upaya Pemerintah adalah memperkuat kerja sama dengan pelaku ekonomi dunia, termasuk membuka luas interaksi antar pelaku ekonomi secara intensif selama Presidensi Indonesia berlangsung.
Tak hanya itu, Indonesia juga terus meningkatkan kualitas sumber daya manusia lewat berbagai program mulai dari up-skilling dan re-skilling, pembentukan politeknik yang bekerja sama dengan industri hingga kerja sama dengan universitas di luar negeri.
Kualitas sumber daya manusia yang telah mumpuni diharapkan siap menghadapi dan melayani mobilitas para delegasi Presidensi G20 2022 dan pendukungnya yang akan terus meningkat pesat mengingat akan ada 150 kegiatan berlangsung.
Mobilitas tersebut tentu memberikan manfaat langsung terhadap sektor jasa seperti hotel, transportasi, hingga UMKM. Belum lagi sektor pariwisata akan diekspos besar-besaran selama Presidensi Indonesia berlangsung termasuk produk-produk turunannya.
Geliat ini diharapkan bisa menggerakkan perekonomian Indonesia untuk mempercepat pemulihan ekonomi yang diperkirakan bisa mencapai Rp1,7 triliun, penambahan PDB hingga RP7,47 triliun dan pelibatan tenaga kerja sekitar 33.000 orang di berbagai sektor.
Bicara soal 3 kelompok yang harus diselamatkan dan butuh perhatian dalam Presidensi G20 2022, agar lebih rinci, mari kita bahas satu per satu.
Difabel
Presidensi G20 2022, Indonesia membuktikan tidak ada satupun yang boleh tertinggal dalam program pemerintah, swasta dan seluruh sektor.Â
Seperti yang telah disampaikan sebelumnya, penting untuk memperhatikan sisi hulu yakni peningkatan akses keterampilan bagi penyandang disabilitas yang dapat disesuaikan dengan kemampuan serta supply dan demand.
Perempuan
Women 20 (W20) melalui KTT W20 dengan turut mewakili suara perempuan di ajang Presidensi G20 2022 dengan membawa tema "En Route to Gender Equality for Gender Welfare" berkomitmen untuk menjembatani kesenjangan disparitas gender.
Para pemimpiin G20 menyepakati untuk mengurangi kesenjangan gender dalam partisipasi angkatan kerja sebesar 25% pada tahun 2025 pada KTT 2014 di Brisbane yang didukung dengan mendirikan W20 selama masa Presidensi Tukri pada tahun 2015.
Indonesia juga memanfaatkan kesempatan ini untuk mendukung perempuan berinovasi dalam usaha termasuk dalam memanfaatkan digitalisasi UMKM dan G20 akan memprioritaskan sharing best practice dalam mendukung perempuan untuk mengakses tools yang mereka butuhkan sebagai pengusaha dan mengeksplorasi bagaimana merancang kerangka kerja yang terbaik untuk mendukung perempuan agar berhasil dalam usaha.
Upaya ini juga diapresiasi Menko Airlangga sebab telah menunjukkan tanda-tanda kemajuan dan kekuatan sebagai hasil dari pemberdayaan ekonomi perempuan.
Di Indonesia sendiri, 61% perempuan berkontribusi terhadap perekonomian dan sekitar 50% dari 60jt uMKM yang ada di Indonesia dimiliki perempuan.
Pemerintah juga terus mendukung pemberdayaan ekonomi perempuan lewat alokasi Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan program Kartu Prakerja.
Pemuda
Salah satu side event yang diselenggarakan dari Presidensi G20 2022 adalah Youth 20, yakni wadah konsultasi resmi bagi para pemuda dari seluruh negara anggota G20 untuk dapat saling berdialog dan mendorong para pemuda sebagai pemimpin masa depan untuk meningkatkan kesadaran terhadap permasalahan global, untuk bertukar ide, berargumen, bernegosiasi, hingga mencapai konsensus.
Dalam forum ini, anak muda bisa memaikan peran penting sebagai katalisator aksi untuk pemimpin G20, anak-anak muda berkesempatan untuk menyuarakan ide hingga menginisiasi program serta berkolaborasi yang tidak hanya actionable tapi juga didasarkan pada prinsip kesatuan, keadilan serta perlindungan HAM.
Presidensi G20 2022 juga menyoroti agar anak muda dapat berkreasi memanfaatkan sumber daya yang ada seperti media sosial atau platform lain.
Edukasi yang diberikan pada difabel, perempuan dan pemuda diharapkan tak hanya dapat dimanfaatkan selama periode Presidensi G20 2022 saja, namun dapat dimanfaatkan pula secara berkelanjutan.
Dengan adanya dukungan yang diberikan pada perempuan, pemuda dan difabel termasuk pemanfaatan ekonomi digital untuk membuka ruang terbentuknya UMKM baru, maka diharapkan pertumbuhan ekonomi iklusif bisa dinikmati dan Indonesia bisa merasakan dampak positif Presidensi G20 2022 dari sisi pulihnya perekonomian dan keuangan Indonesia.
Sumber-sumber:
https://alamisharia.co.id/blogs/pembangunan-ekonomi-inklusif/?amp
https://www.bi.go.id/id/g20/default.aspx
Press release Biro Kemnaker
https://g20.org/id/y20-peran-pemuda-mendorong-inklusifitas-dalam-presidensi-g20-indonesia/
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H