Dipercaya menjadi pemegang Presidensi G20 2022, Indonesia mengusung tema "Recover Together, Recover Stronger."
Ada 5 pilar Presidensi G20 2022:
- Memperkuat lingkungan kemitraan
- Mendorong produktivitas
- Meningkatkan ketahanan dan stabilitas
- Memastikan pertumbuhan berkelanjutan dan inklusif
- Kepemimpinan kolektif global yang lebih kuat
3 kelompok yang perlu diselamatkan dalam Presidensi G20 2022
Dalam pidatonya Deputi Gubernur Bank Indonesia, Dody Budi Waluyo menyebutkan bahwa penting menyelamatkan perekonomian 3 kelompok yakni UMKM, pemuda dan perempuan. Selain itu, tak ketinggalan pula disabilitas menjadi prioritas pembangunan ekonomi inklusif dalam Presidensi G20.
Upaya dan tujuan pembangunan ekonomi inklusif bagi perempuan, pemuda dan disabilitas
Melibatkan lebih dari 60% populasi bumi, 75% perdagangan global, dan 80% PDB dunia menjadi potensi besar bila dimanfaatkan dengan sangat baik bahkan bisa memberikan dampak konkret bagi pemulihan dan pertumbuhan ekonomi nasional.
Salah satu upaya Pemerintah adalah memperkuat kerja sama dengan pelaku ekonomi dunia, termasuk membuka luas interaksi antar pelaku ekonomi secara intensif selama Presidensi Indonesia berlangsung.
Tak hanya itu, Indonesia juga terus meningkatkan kualitas sumber daya manusia lewat berbagai program mulai dari up-skilling dan re-skilling, pembentukan politeknik yang bekerja sama dengan industri hingga kerja sama dengan universitas di luar negeri.
Kualitas sumber daya manusia yang telah mumpuni diharapkan siap menghadapi dan melayani mobilitas para delegasi Presidensi G20 2022 dan pendukungnya yang akan terus meningkat pesat mengingat akan ada 150 kegiatan berlangsung.
Mobilitas tersebut tentu memberikan manfaat langsung terhadap sektor jasa seperti hotel, transportasi, hingga UMKM. Belum lagi sektor pariwisata akan diekspos besar-besaran selama Presidensi Indonesia berlangsung termasuk produk-produk turunannya.
Geliat ini diharapkan bisa menggerakkan perekonomian Indonesia untuk mempercepat pemulihan ekonomi yang diperkirakan bisa mencapai Rp1,7 triliun, penambahan PDB hingga RP7,47 triliun dan pelibatan tenaga kerja sekitar 33.000 orang di berbagai sektor.