UMKM atau perusahaan yang memiliki kesepatakan dengan JNE juga biasanya bisa mendapatkan harga khusus. Dan ini tentu sangat membantu semua pihak, terutama pelanggan.
"Kalau pesen langsung ke aku atau ke adek, biasanya diarahin ke website JNE, mereka bisa lihat sendiri ongkirnya, bisa pilih sendiri mau pakai layanan yang mana. Pelangganku senang, jualanku juga lebih transparan." Ujarnya.
Sedang pelanggan yang membeli lewat marketplace, biaya kirim sudah tertera secara otomatis.
Meskipun demikian, agar penjualan tetap berjalan, Mutia juga memanfaatkan posisi rumah yang berada di jalan utama yang dilalui warga dengan menempatkan banner di bagian depan rumah sebagai "Produsen Kopi Bubuk" dengan berbagai deskripsi relevan lainnya.
Sempat dicibir, Kobusta Kopi kini memberi dampak positif
Meski sempat mendapatkan cibiran, pada akhirnya, usaha Kobusta Kopi yang dirintis membawa dampak positif bagi warga sekitar.
Warga bisa datang dan berkunjung untuk sekedar mencicipi salah satu kopi robusta terbaik dari kaki gunung Pesagi, bisa juga melakukan penukaran biji kopi dengan bubuk kopi atau melakukan sangrai hingga menggiling biji kopi di lokasi usahanya.
Dan akhirnya, Kobusta Kopi yang sempat diragukan, kini penjualannya terus melaju.
Itu dia, Kobusta Kopi, kopi Robusta dari kaki gunung Pesagi yang kini semakin siap menembus pasar negeri bersama JNE yang menemani.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H