Personally, satu menu ini tak begitu menggigit menurutku. Sebetulnya di sepanjang jalan masih banyak warung Babi Guling yang lain, namun atas rekomendasi pengemudi, kami memutuskan makan di sana karena mengira warung ini yang terbaik dari beberapa pilihan yang ada.
Tak begitu menggigit karena:
- Kurang asin yang pertama. Meski seluruh bumbu masuk pada satu makanan dengan takaran sempurna, namun jika garam berlebih atau kurang, hasil akhir masakan akan berantakan. Ngga percaya? Cobain sendiri.
- Bagian dalam kulit babi yang masih sedikit berair ini jadi salah satu bagian sedihku juga. Apakah memang begini disajikannya? Apakah ini memang kurang lama bakarnya? Bayangin nelan makanan yang masih basah gitu, ya sedikit geli yaaa. Seharusnya disajikan bagaimana kalau di Korea Selatan sana? Yah kan, balik lagi ke Korea Selatan. Hahahha.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!