Menjadi keluarga pelaku UMKM, ada banyak kesabaran yang harus kuhadapi. Entahlah bapak merasakan itu juga atau tidak. Mulai dari keterbatasan tenaga kerja, sampai ngadepin customer yang nawarnya ngaco.
Sekali lagi, mengatasnamakan rasa tidak suka pada perlakuan beberapa customer  yang datang pada usaha bapak, sebisa mungkin aku tidak melakukan hal yang sama pada pelaku UMKM lain yang jelas-jelas sedang berjuang menjadi keluarga tangguh.
Nah, berikut adalah beberapa cara lain yang biasanya kulakukan sebagai bentuk dukungan pada pelaku UMKM:
1. Membeli produk
Beberapa teman memang gencar melakukan promosi produk barunya selama pandemi. Yang lebih banyak sih bergeraknya di bidang makanan. Selama masih cocok dengan selera dan dompetku, biasanya aku ngga perlu mikir dua kali untuk membeli makanannya.
Meski bisa beli langsung lewat whatsApp, biasanya aku selalu usahain untuk beli lewat e-commerce. Dengan begitu, aku bisa meninggalkan review bagus pada toko virtualnya.
Sebetulnya sangat sederhana ya, namun jika banyak orang sama-sama melakukan hal ini, rating toko akan semakin baik. Dengan begitu, akan semakin banyak orang yang lebih yakin dan percaya untuk belanja di toko virtualnya.
2. Tidak menawar harga
Tak peduli sedekat apa kamu dan pelaku UMKM, di saat seperti ini, upayakan untuk menghindari istilah "harga teman".
Aku pernah singgung makna "harga teman" ini di beberapa kali artikel. Harga teman kok nawar? Makin merasa sangat dekat, nawarnya makin menjadi-jadi.
Tolong ya, jangan! Bikin makanan itu perlu formulasi, uji coba beberapa kali. Belum lagi meyakinkan diri untuk percaya diri buat jualan. Buat nawarin ke kamu. Itu butuh effort. Hargain!