Jika berbicara tentang akan menuju sebuah pulau, tentu yang hadir dalam benak adalah menyeberang dari sebuah pantai dengan menggunakan perahu. Mungkin pemikiran ini yang sudah tertanam sejak pengumuman acara ditayangkan.
Namun harapan itu pupus sudah. Tidak ada pantai di sana, tidak ada bayang-bayang berenang di tepi pantai apalagi bermain air yang berwarna biru.Â
Eitsss, tetap ada perahu kok. Tapi bukan bertujuan untuk mengangkut wisatawan ke sebuah lokasi wisata. Aku hanya kebetulan melihatnya lewat tepat di bawah jembatan memasuki wilayah Pantai/Pulau Maju.
Bangunan-bangunan mewah, bahkan jalanannya dibuat sedemikian rupa, petugas keamanan, food court yang cukup besar, ucapan-ucapan selamat bagi toko-toko yang baru saja beroperasi.Â
Tempat ini adalah salah satu tempat yang sedang banyak diperbicangkan terutama masyarakat Jakarta, salah satu pulau di Pulau Reklamasi.Â
Lalu kenapa jadi disebut pantai? Menurut Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, padanan kata yang tepat dan pas untuk reklamasi adalah pantai. Sebab, dari kacamata Anies, pulau adalah daratan yang terbentuk dari proses alami, bukan buatan manusia.
"Kalau daratan yang dibuat manusia itu namanya pantai, bukan pulau," kata Anies, dikutip media lokal (CNN/24-6-2019).Â
Jadi ya, acara CLICK Kompasiana ini telah mengantarkan ku pada seorang Sastrawan sekaligus menjawab pertanyaan tentang sebuah tempat yang sedang ramai diperbincangkan, antara Pantai atau Pulau.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H