Nusantara memiliki aneka ragam makanan yang di balik hadirnya makanan tersebut, saya percaya ada sejarahnya masing-masing. Mulai dari makanan yang cantik dipandangan mata, aroma rempah-rempah yang bikin perut makin gusar, hingga panganan yang sedikit ekstrim dan buat seseorang merasa tertantang untuk mencobanya. Batra, misalnya. Olahan ulat sagu dari Mentawai. Hhehehe. Tertantang untuk nyoba?
Yang jelas, ketika seseorang memutuskan untuk mencicipinya, ada rasa ingin tau seperti apa kenikmatan makanan dari tiap daerah yang dikunjunginya.
Oh iya, hunting makanan daerah seperti ini dapat pula dimanfaatkan untuk mengisi lini masa media sosial bahkan bisa bermanfaat untuk orang lain, lho, sebenarnya. Mereka yang belum pernah ke daerah tersebut setidaknya jadi memiliki referensi makanan yang mungkin dapat di coba di daerah yang akan dikunjunginya.
2. Murah, sedap, juga sehat
Jika kamu bukan berada di kelas "hidup gengsi" coba deh sesekali merasakan kenikmatan pecel yang dijual di pinggir jalanan Yogyakarta. Sudahlah mbahnya nawarin dengan senyuman, bicaranya lembut pula, sayurannya hijau menggoda lagi. Meski begitu, sambel kacangnya, beuh, nendang! Â
Murah? Tentu! Sedap? bagi saya sih, iya. Sehat? Kan di pinggir jalan? Sehat-sehat saja, kan pecelnya ditutupin sama si Mbah. Hahahha.
3. Melepas rindu
Ini yang kerap jadi tujuan seseorang mengomsumsi suatu makanan. Melepas rindu pada kampung halaman, misalnya.
4. Mengulang kenangan
Bisa jadi seseorang memiliki koneksi kuat dengan satu jenis makanan, yang ketika memakannya kembali mengingatkannya pada kenangan tersebut.
Dulu, waktu kecil, Alm Oppung boru (Nenek) pernah memasak satu makanan yang beliau beri nama "Te ni Kalapa" yang dalam bahasa Indonesia dapat pula disebut sebagai sisaan kelapa. Dan rasanya enakkk sekali. Beliau masak ini hanya sekali saja sampai beliau berpulang.