Mohon tunggu...
Efa Butar butar
Efa Butar butar Mohon Tunggu... Penulis - Content Writer

Content Writer | https://www.anabutarbutar.com/

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Jelajah Nusantara lewat Kuliner di Kampoeng Tempo Doeloe

2 Mei 2018   08:02 Diperbarui: 2 Mei 2018   15:15 2018
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Selamat datang di Waroeng Tempo Doeloe | Foto: DokPri

Nusantara memiliki aneka ragam makanan yang di balik hadirnya makanan tersebut, saya percaya ada sejarahnya masing-masing. Mulai dari makanan yang cantik dipandangan mata, aroma rempah-rempah yang bikin perut makin gusar, hingga panganan yang sedikit ekstrim dan buat seseorang merasa tertantang untuk mencobanya. Batra, misalnya. Olahan ulat sagu dari Mentawai. Hhehehe. Tertantang untuk nyoba?

Yang jelas, ketika seseorang memutuskan untuk mencicipinya, ada rasa ingin tau seperti apa kenikmatan makanan dari tiap daerah yang dikunjunginya.

Oh iya, hunting makanan daerah seperti ini dapat pula dimanfaatkan untuk mengisi lini masa media sosial bahkan bisa bermanfaat untuk orang lain, lho, sebenarnya. Mereka yang belum pernah ke daerah tersebut setidaknya jadi memiliki referensi makanan yang mungkin dapat di coba di daerah yang akan dikunjunginya.

2. Murah, sedap, juga sehat

Jika kamu bukan berada di kelas "hidup gengsi" coba deh sesekali merasakan kenikmatan pecel yang dijual di pinggir jalanan Yogyakarta. Sudahlah mbahnya nawarin dengan senyuman, bicaranya lembut pula, sayurannya hijau menggoda lagi. Meski begitu, sambel kacangnya, beuh, nendang!  

Murah? Tentu! Sedap? bagi saya sih, iya. Sehat? Kan di pinggir jalan? Sehat-sehat saja, kan pecelnya ditutupin sama si Mbah. Hahahha.

3. Melepas rindu

Ini yang kerap jadi tujuan seseorang mengomsumsi suatu makanan. Melepas rindu pada kampung halaman, misalnya.

4. Mengulang kenangan

Bisa jadi seseorang memiliki koneksi kuat dengan satu jenis makanan, yang ketika memakannya kembali mengingatkannya pada kenangan tersebut.

Dulu, waktu kecil, Alm Oppung boru (Nenek) pernah memasak satu makanan yang beliau beri nama "Te ni Kalapa" yang dalam bahasa Indonesia dapat pula disebut sebagai sisaan kelapa. Dan rasanya enakkk sekali. Beliau masak ini hanya sekali saja sampai beliau berpulang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun