Bahaya Penggunaan Botol Bekas AMDK sebagai Wadah Minum
Ada jenis bahan yang diijinkan untuk dikemas dalam botol PET atau AMDK, ada juga yang jenis bahan yang tidak diijinkan untuk dikemas menggunakan botol tersebut. Secara umum, jika penggunaan botol PET masih dalam batas normal, tidak ada bahaya yang ditimbulkan dari penggunaan botol secara berulang selama air yang diisi kembali itu bukanlah jenis air yang dilarang untuk dikemas di plastic berbahan PET.
Penggunaan botol PET dalam batas normal adalah begitu AMDK dibeli dan sudah habis dikonsumsi, masih bisa diisi kembali dengan air putih yang bersuhu dingin hingga normal. Begitu habis, botol bisa langsung diremukkan dan dibuang. Sangat tidak disarankan untuk mengisi botol bekas AMDK dengan air panas karena dapat menyebabkan komponen monomer dari botol plastic terlepas dan bermigrasi (berpindah) ke bahan yang dikemas (air).Â
Dalam jangka pendek memang sangat jarang ditemukan kasus keracunan monomer plastic, namun dalam jangka panjang, kontaminasi monomer plastic bisa menyebabkan gangguan kesehatan. Misalnya kanker.
Ingin memperkuat isiisi tulisan, saya mencoba untuk mendapatkan berbagai informasi tambahan dari praktisi PT. Tirta Investama, Mas Eric Rahadian dari bagian Quality Manager serta dari Bapak Achmat Sarifudin selaku salah satu Peneliti di Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Subang, Jawa Barat.Â
Keduanya pun mengamini bahwa mengisi kembali botol bekas AMDK dengan air panas dapat berakibat buruk bagi kesehatan. Sebagai produk AMDK yang merajai pasar Indonesia, Eric Rahadian, selaku Quality Manager PT. Tirta Investama dari pabrik Klaten menyarankan untuk segera meremukkan botol begitu isi botol telah habis dilakukan.Â
Berikut pemaparan Mas Eric terkait dengan kemasan AMDK yang terbuat dari PET
Jika tidak ingin menambah kuantitas sampah di lingkungan sekitar, botol bekas AMDK juga dapat dimanfaat sebagai pot sederhana yang bisa digantung di pekarangan rumah. Selain dapat memberikan hasil tanaman, menambah nilai estitika rumah, konsumen juga sudah turut mengurangi jumlah sampah.Â