Benar saja, smartphone tersebut ditunjukkan kepada seluruh Kompasianer yang terdapat di ruang Teuku Umar dan sontak mengundang gelak tawa. Bagaimana tidak? Label hp sengaja tidak dicabut untuk membuktikan kata-kata Beliau.
Mendapati teman-temannya sudah menyelesaikan hingga dua tulisan dan dirinya sama sekali belum menyelesaikan satupun tulisan membuat Beliau sedikit panik. Mau tidak mau, beliau memaksakan diri untuk menyelesaikan tugas tersebut. Dan ketika tulisan pertama sudah terposting, Beliau memberitahu hal tersebut pada istri dan anaknya. “Nih, Nak. Papa udah bisa (menulis) kamu juga harus bisa!” Ujarnya sembari tersenyum.
Beliau juga mengaku baru membuat akun facebook. Menurutnya, semua hal yang bersifat IT dan sosmed tidak peduli dengan usia. Hal tersebut bisa dipelajari diusia senja.
Dari kelima pemagang yang telah menyelesaikan presentasinya, hal yang pertama bisa saya simpulkan adalah bahwa semua orang sejatinya bisa menulis, dan setuju dengan ungkapan COO Kompasiana “Tidak ada istilah terlalu tua untuk menggunakan sosial media.”
Usai sudah presentasi di ruang Teuku Umar pun di kedua ruang lainnya. Semua peserta, Kompasianer, juri serta admin Kompasiana kembali ke ruang Dewi Sartika. Saatnya melakukan penilaian terhadap performa semua pemagang. Dan setelah pengumuman pemenang tiga pertanyaan terbaik dari masing-masing ruangan serta pengumuman pemenang live tweet competition, Ibu Emmilia Tobing dinobatkan sebagai pemagang terbaik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H