Mohon tunggu...
Een Efriyani
Een Efriyani Mohon Tunggu... Psikolog - Belajar Menulis

Psikolog

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Sudah Memaafkan Seseorang, tapi Mengapa Belum Bisa Melupakan?

15 September 2022   10:18 Diperbarui: 15 September 2022   10:34 1430
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Love. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Prostooleh

Kata-kata atau perbuatan orang lain terkadang membuat kita terluka. Orang tersebut mungkin ada menyadari dan ada juga yang tidak menyadari kalau kita terluka. Ada yang meminta maaf kepada kita atas kesalahan mereka, tapi ada juga yang tidak meminta maaf. Dalam hati kita sudah memaafkan mereka, namun mengapa masih sulit melupakan sikap dan perbuatan mereka yang telah melukai hati kita. 

Maaf berarti pembebesan seseorang dari kesalahan. Pemaafan / forgiveness artinya adanya kebaikan hati seseorang yang memberi ampun atas kesalahan orang lain. Pengertian pemaafan oleh ahli-ahli psikologi dikelompokkan menjadi dua ; 

1. Pemaafan hanya berkaitan dengan membuang atau meninggalkan sesuatu yang negatif, berkaitan dengan luka batin dengan orang       yang telah melakukan kesalahan kepadanya.

2. Pemaafan berkaitan dengan menghilangkan sesuatu yang negatif sekaligus menumbuhkan sesuatu yang positif. Seseorang tidak            hanya memaafkan tetapi juga berusaha berbuat baik kepada orang yang melakukan kesalahan kepadanya.

Pemaafan juga dapat dilihat dari dua dimensi berikut

1. Pemaafan yang semu yaitu adanya perilaku memperlakukan orang-orang yang menyakiti secara wajar tetapi masih terus                menyimpan     dendam dan sakit hati. 

2. Pemaafan yang tulus merupakan pilihan sadar individu melepaskan keinginan untuk membalas dan mewujudkannya dalam suatu          perbuatan untuk memulihkan hubungan persahabatan pada keadaan semula. 

Tahap-tahap pemaafan,yaitu:
1. Seseorang merasa sakit hati dan dendam.
2. Seseorang mulai memikirkan kemungkinan untuk memaafkan.
3. Secara rasional seseorang menyadari penting untuk memaafkan.
4. Terdapat internalisasi kebermaknaan dari memaafkan. 

Ciri-ciri seseorang sudah melakukan pemaafan, diantaranya;

1. Mampu meninggalkan perasaan marah, sakit hati dan benci pada pelaku

2. Mampu mengontrol emosi saat diperlakukan tidak menyenangkan oleh pelaku

3. Merasa iba dan kasih sayang terhadap pelaku 

4. Merasa nyaman ketika berinteraksi dengan pelaku

5. Meninggalkan penilaian negatif terhadap pelaku 

6. Punya penjelasan nalar atas perlakuan yang menyakitkan 

7. Memlliki pandangan yang berimbang terhadap pelaku 

8. Meninggalkan perilaku atau perkataan yang menyakitkan 

9. Meninggalkan perilaku acuh tak acuh, keinginan balas dendam dan perilaku menghindar

10. Meningkatkan usaha untuk mengembalikan hubungan baik seperti sebelum kejadian menyakitkan

11. Memberikan suatu barang / benda / makanan sebagai ungkapan kebaikan hati kepada pelaku

12. Adanya musyawarah dengan pelaku

Manfaat pemaafan, antara lain:

1. Kesehatan fisik 

    a.  Sikap memaafkan berperan sebagai penyangga yang dapat menekan reaksi jantung dan pembuluh darah sekaligus memicu                        pemunculan tanggapan emosi positif yang menggantikan emosi negatif. 

    b.  Pemaafan selanjutnya secara langsung akan memengaruhi ketahanan dan kesehatan fisik dengan meningkatkan sistem                             kekebalan pada sel dan neuro-endokrin, membebaskan antibodi, dan memengaruhi proses dalam sistem saraf pusat.  

2. Kesejahteraan Psikologis

    a. Orang yang memaafkan jauh lebih tenang kehidupannya. Mereka juga tidak mudah marah, tidak mudah tersinggung, dan dapat             membina hubungan lebih baik.
    b. Dalam diri orang pemaaf, terjadi penurunan emosi kekesalan, permusuhan, perasaan khawatir, marah, dan depresi. 

    c. Meningkatkan kemampuan pengedalian diri

    d. Meningkatkan resiliensi atau daya lentur dalam memahami hidup

    e. Orang-orang yang memaafkan semakin jarang mengalami konflik dengan orang lain

    f.  Dalam studi literatur tentang terapi pemaafan untuk meningkatkan kesehatan mental individu, menemukan bahwa terapi                          pemaafan efektif untuk menangani berbagai  masalah  kesehatan  mental,  antara lain untuk meningkatkan kesejahteraan                          psikologis perempuan korban pelecehan seksual, meningkatkan pandangan positif narapidana dalam memahami makna hidup,              mengurangi kecemasan, depresi, serta gejala stres pasca trauma pada wanita setelah pelecehan emosional pasangan, mampu                  meningkatkan penerimaan diri pada penderita kanker payudara, dan meningkatkan self esteem pada pecandu narkoba.   

Memberikan pemaafan tidak berarti orang tersebut setuju dengan perilaku pelaku yang mungkin melanggar norma-norma atau aturan hukum yang berlaku. Namun untuk kesehatan fisik dan kesejahteraan psikologis, seseorang ada yang memilih melakukan pemaafan. Pemaafan yang diberikan oleh seseorang membutuhkan suatu proses, dari sakit hati hingga membebaskan diri dari belenggu peristiwa yang menyakitkan itu dan berakhir pada tindakan kebaikan hati kepada pelaku.

Nashori, F. (2011). Meningkatkan Kualitas Hidup dengan Pemaafan. UNISIA, Vol. XXXIII, 214-226. DOI: 10.20885/unisia.vol33.iss75.art1

Yuliatun, I. & Megawati, P. (2021). Terapi Pemaafan untuk Meningkatkan Kesehatan Mental Individu : Studi Literatur. Motiva : Jurnal Psikologi, Vol 4, No 2, 90-97. DOI: https://doi.org/10.31293/mv.v4i2.5325
                                                         

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun