Mohon tunggu...
Een Nuraeni
Een Nuraeni Mohon Tunggu... Administrasi - pekerja sosial

"Orang yang tidak menulis, tidak punya sejarah"

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Memilih Hewan Kurban

19 Juli 2020   10:15 Diperbarui: 19 Juli 2020   10:20 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Musinah unta adalah ternak minimal berusia lima tahun (memasuki tahun keenam)

Namun, dijelaskan kemudian dalam hadis tersebut jika sulit menemukan ternak mussinah boleh menggunakan ternak jadza'ah (dibawah umur ternak mussinah).

sapibagus.com
sapibagus.com
Tips memilih ternak yang sudah cukup umur/mussinah/poel:
  • Buka sedikit mulut ternak, jika kesulitan minta bantuan peternak atau pedagangnya ya.
  • Lihat gigi bawah ternak tersebut untuk memastikan gigi susu sudah berganti dengan permanen/gigi besar (sudah poel). Terlihat jelas perbedaan gigi susu dengan gigi poel dari ukurannya. Poel sapasang pada kambing menandakan bahwa usianya sudah lebih dari satu tahun. Sedangkan poel sepasang pada sapi/kerbau menandakan bahwa usianya sudah lebih dari dua tahun

3. Ternak Tidak Cacat

Beberapa dari kita sering bingung dengan cacat yang dimaksud karena ada banyak macamnya. Ada tiga jenis cacat pada hewan kurban:

Pertama, cacat yang menyebabkan tidak sah untuk digunakan berkurban.

  • Buta sebelah yang jelas butanya,
  • Sakit yang jelas sakitnya,
  • Pincang yang jelas pincangnya ketika jalan,
  • Hewan yang sangat kurus, seperti tidak memiliki sumsum.

(HR. Nasai, Abu Daud dan disahihkan Al-Albani).

Kedua, cacat yang menyebabkan makruh untuk dijadikan kurban, ada 2:

  • Sebagian atau keseluruhan telinganya terpotong
  • Tanduknya pecah atau patah  

(Shahih Fiqih Sunnah, II:373). 

Ketiga, cacat yang tidak berpengaruh pada hewan kurban (boleh dijadikan untuk kurban) namun kurang sempurna. 

Misalnya tidak bergigi (ompong), tidak berekor, bunting, atau tidak berhidung. Wallahu a'lam  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun