Mohon tunggu...
Een Nuraeni
Een Nuraeni Mohon Tunggu... Administrasi - pekerja sosial

"Orang yang tidak menulis, tidak punya sejarah"

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Memilih Hewan Kurban

19 Juli 2020   10:15 Diperbarui: 19 Juli 2020   10:20 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hari Raya Idul Adha atau yang  lebih sering disebut Hari Raya Kurban tinggal menghitung hari. Hukum ibadah kurban dalam islam sendiri adalah sunah muakkad bagi setiap orang Islam, baligh, berakal, dan mampu dalam melakukan ibadah kurban.  Artinya sangat dianjurkan namun tidak wajib.
Bagi umat muslim yang hendak berkurban tahun ini mungkin sudah mencari dan mempersiapkan hewan kurbannya ya. Apa saja kriteria hewan kurban yang baik menurut syariat dan bagaiman tips memilih hewan kurban?

Nah, beberapa hal berikut bisa kamu gunakan sebagai acuan nih  ketika hendak membeli hewan kurban:

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
1. Ternak Harus Sehat

Ternak yang dikurbankan haruslah ternak sehat tidak berpenyakit. Hal ini penting untuk diperhatikan karena adanya kekhawatiran adanya penularan penyakit dari daging ternak sakit yang dikonsumsi kepada manusia atau yang sering disebut zoonosis. Meskipun kemungkinan penularannya  kecil jika diolah atau dimasak dengan cara yang benar sampai matang sempurna, namun tidak ada salahnya untuk menghindari hal tersebut.

Selain itu, kita memang dianjurkan untuk berkurban dengan ternak terbaik. Analoginya seperti kita hendak memberikan hadiah untuk orang yang kita sayangi, masa iya mau memberikan bunga layu atau hadiah yang rusak. Tentu tidak ya.

Tips memilih ternak sehat adalah:

  • Nafsu  makan baik atau mau makan. Coba saja ambil sejumput rumput/daun (asal jangan daun telinga ya...hehe) dan berikan pada ternak yang hendak dipilih untuk memastikan.
  • Mata ternak terlihat bening bersih dan tidak kuning atau merah.
  • Kotoran ternak padat atau tidak encer.
  • Bulu ternak terlihat mengkilap dan tidak berdiri.

2. Ternak Sudah Cukup Umur/Ternak Mussinah/Poel

Dari Jabir radhiyallahu'anhu, ia bekata Rasullulah sallallahu'alaihi wa sallam bersabda:

" Janganlah kalian menyembelih kecuali musinnah. Kecuali jika terasa sulit bagi kalian maka sembelihlah jadza'ah dari domba" HR. Muslim no 1963.  

Mussinah kambing adalah ternak minimal berusia satu tahun (memasuki tahun kedua). 

Mussinah sapi/kerbau adalah ternak minimal berusia dua tahun (memasuki tahun ketiga).

Musinah unta adalah ternak minimal berusia lima tahun (memasuki tahun keenam)

Namun, dijelaskan kemudian dalam hadis tersebut jika sulit menemukan ternak mussinah boleh menggunakan ternak jadza'ah (dibawah umur ternak mussinah).

sapibagus.com
sapibagus.com
Tips memilih ternak yang sudah cukup umur/mussinah/poel:
  • Buka sedikit mulut ternak, jika kesulitan minta bantuan peternak atau pedagangnya ya.
  • Lihat gigi bawah ternak tersebut untuk memastikan gigi susu sudah berganti dengan permanen/gigi besar (sudah poel). Terlihat jelas perbedaan gigi susu dengan gigi poel dari ukurannya. Poel sapasang pada kambing menandakan bahwa usianya sudah lebih dari satu tahun. Sedangkan poel sepasang pada sapi/kerbau menandakan bahwa usianya sudah lebih dari dua tahun

3. Ternak Tidak Cacat

Beberapa dari kita sering bingung dengan cacat yang dimaksud karena ada banyak macamnya. Ada tiga jenis cacat pada hewan kurban:

Pertama, cacat yang menyebabkan tidak sah untuk digunakan berkurban.

  • Buta sebelah yang jelas butanya,
  • Sakit yang jelas sakitnya,
  • Pincang yang jelas pincangnya ketika jalan,
  • Hewan yang sangat kurus, seperti tidak memiliki sumsum.

(HR. Nasai, Abu Daud dan disahihkan Al-Albani).

Kedua, cacat yang menyebabkan makruh untuk dijadikan kurban, ada 2:

  • Sebagian atau keseluruhan telinganya terpotong
  • Tanduknya pecah atau patah  

(Shahih Fiqih Sunnah, II:373). 

Ketiga, cacat yang tidak berpengaruh pada hewan kurban (boleh dijadikan untuk kurban) namun kurang sempurna. 

Misalnya tidak bergigi (ompong), tidak berekor, bunting, atau tidak berhidung. Wallahu a'lam  

(Shahih Fiqih Sunnah, II:373)

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
Tips memilih hewan kurban:
  • Hampir semua cacat fisik bisa terlihat langsung ya jadi tidak sulit untuk membedakan ternak cacat dengan yang normal.  Namun yang biasanya keliru adalah soal tanduk. Perlu diingat bahwa beberapa jenis ternak memang tidak memiliki tanduk (dugul), jadi bukan berarti ternak itu cacat/patah tanduk ya.
  • Pilihlah ternak yang tidak terlihat ada tonjolan tulang ataupun ada lekukan kosong di bagian tubuhnya.
  • Pilihlah ternak yang memiliki tulang kaki yang kecil, namun badahnya berisi. Arrinya ternak tersebut gemuk oleh daging ya.   

Terdapat beberapa pendapat dari ulama terkait kriteria hewan kurban. Namun yang terpenting adalah, makna dari kurban itu sendiri yang merupakan wujud syukur dan usaha kita untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Untuk mau dan dapat berkurban perlu melakukan pengorbanan, terutama mengendalikan hawa nafsu dan egoisme diri.         

Kemauan berkurban terkait pula dengan ketakwaan seseorang. Takwa ini pula yang dinilai Allah dalam berkurban, seperti firman-Nya, 

''Daging-daging unta dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat mencapai (keridhoan) Allah, tetapi ketakwaan dari kamulah yang dapat mencapainya.'' (QS 22: 37).

Semoga bemanfaat dan jangan ragu untuk berkurban ya teman.              

Referensi hadis:
konsultasisyariah.com
rumaysho.com
republika.co.id

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun