Mohon tunggu...
Edy Supriatna Syafei
Edy Supriatna Syafei Mohon Tunggu... Jurnalis - Penulis

Tukang Tulis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Ini Kisah Menakutkan Menghadapi Orang Sakit Jiwa

11 Oktober 2020   09:07 Diperbarui: 11 Oktober 2020   09:09 408
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

**

Pak Joko nyaris mengalami kecelakaan ketika mengendari mobilnya. Pasalnya, sang istri, Siti, yang duduk di kursi depan mendampingi dirinya meminta dengan cara paksa agar mempercepat kecepatan mobil.

Siti dengan suara meninggi minta kepada sang suami untuk menekan pedal gas lebih tinggi. Alasannya, jangan sampai mobil di belakang dapat menyalip. Jangan sampai mobil berwarna putih mendekat. Apa lagi mendekat di belakang.

Malah Siti mendesak sang sopir, suaminya itu, dapat menyalip mobil-mobil yang ada di hadapannya.

Awalnya, permintaan itu dituruti. Namun beberapa saat kemudian istrinya menjadi histeris karena mobil tak mampu melejit ke depan. Pak Joko harus memperhitungkan mobil dari arah depan agar tak terjadi kecelakaan.

Namun Siti, sang isteri, makin marah permintaannya tak dituruti. Lalu, ia tiba-tiba jongkok. Duduk di depan jok dan meraba pedal gas sambil menekan.

Tentu saja Pak Joko jadi kalang kabun menyaksikan tingkah sang istri yang merasa aneh. Lalu, ia berbelok dan menepi untuk menenangkan tingkah laku sang istri yang terlihat aneh.

Apa yang terjadi. Di tepi jalan, pasangan suami isteri itu berkelahi. Siti tampil lebih agresif dan memukul sang suami hingga mulutnya mengeluarkan darah.

Warga sekitar berkerumun menyaksikan atraksi perkelahian suami dan isteri yang kemudian ditangani pihak berwajib. Beruntung pos polisi tidak terlalu jauh dari tempat kejadian.

**

Abang Manap bingung menghadapi adiknya, Mumun, sering marah-marah tanpa sebab.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun