Mohon tunggu...
Edy Supriatna Syafei
Edy Supriatna Syafei Mohon Tunggu... Jurnalis - Penulis

Tukang Tulis

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Tukang Jahit Keliling Ini Masih Dicintai Perempuan

23 September 2020   21:07 Diperbarui: 23 September 2020   21:14 379
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Rozi, tukang jahit keliling. Foto | Dokpri

Rozi, ketika menyelesaikan jahitan. Foto | Dokpri
Rozi, ketika menyelesaikan jahitan. Foto | Dokpri
Ketika berada di kediaman, Rozi merenung lagi. Saat PSBB atau pembatasan sosial berskala besar,  ia berkenalan dengan seorang perempuan melalui internet. Fatimah, bukan nama sebenarnya, berasal dari Padang.

Meski belum pernah bertatap muka secara langsung, ia gembiara. Kenapa? Karena Fatimah selalu mengingatkan dirinya untuk mendekatkan diri kepada Tuhan. Caranya bagaimana, disarankan ia harus memperbanyak shalat malam dan tak boleh meninggalkan shalat lima waktu.

"Baru kali ini ada perempuan mengingatkan untuk shalat," ujarnya.

Rozi mengaku kini merasa tentram. Damai. Ia pun sudah mencurahkan isi hatinya, termasuk pengalaman kehidupan rumah tangga yang dijalaninya. Pahitnya kehidupan disampakan kepada Fatimah.

Pandangan Rozi tentang perempuan kini berubah. Tidak semua perempuan "mata duitan". Contohnya, perempuan asal dari Padang itu.

Sesungguhnya cinta tak boleh hancur hanya karena kita kekurangan uang. Apa lagi miskin. Uang bukanlah segalanya, meski tetap dibutuhkan karena tanpa uang makna hidup jadi hilang. Maka, jadikanlah uang sebagai instrumen bagi kita untuk meningkatkan amal saleh.

Maka, Rozi tak merasa malu lagi menjalani profesi sebagai tukang jahit keliling. Bekerja harus pula dimaknai sebagai ibadah. Mencari uang harus diiringi keikhlasan dari hati terdalam. Karena itu, di tengah mengais rejeki itu, ia selalu menyempatkan diri ke masjid untuk shalat jika sudah masuk waktu.

Nah, ketika ia mendapat hadiah sajadah dan Alquran dari penulis, meluncur dari mulutnya ucapan rasa syukur disertai doa moga-moga dirinya menjadi manusia bermafaat.

Salam berbagi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun