*
Persoalan sepele selalu diangkat sebagai bahan pertengkaran. Dalam suasana sedih, tak disangka isterinya meninggalkan rumah. Beberapa bulan berikutnya, datang surat dari pengadilan agama bahwa ia tengah digugat cerai.
"Siapa yang tak merasa sedih. Sudah jatuh miskin, ditinggal isteri lalu digugat cerai," katanya.
Alasan permintaan bercerai itu, tak masuk akal. Salah satunya ia dituduh punya kelainan dalam menjalani kehidupan rumah tangga. Disebut dalam gugatan sang isteri, Rozi selalu minta "jatah" setiap malam.
"Ampun," katanya yang disambut tawa penulis.
Hingga kini ia berjanji pada diri sendiri tidak akan melayani panggilan pengadilan agama terkait dengan gugatan cerai isterinya itu.
Ia berharap sang isteri bercermin pada diri sendiri. Anak-anak telah menjadi korban nafsu mementingkan diri sendiri. Anak-anak pun tahu bahwa ayahnya sering diperlakukan kasar. Bahkan marah ketika ayahnya diludahi.
"Sungguh terlalu," kata Rozi sambil menarik nafas dalam-dalam.
**
Sudahlah. Prihal keganasan isterinya -- yang tak mau disebut namanya -- telah dijadikan penyemangat dalam menjalani kehidupan.
Ia mengaku, di tengah pandemi Covid-19 ini, Â banyak merenung. Menjadi tukang jahit keliling ternyata membawa dirinya lebih mengenal sang pencipta.