Mohon tunggu...
Edy Supriatna Syafei
Edy Supriatna Syafei Mohon Tunggu... Jurnalis - Penulis

Tukang Tulis

Selanjutnya

Tutup

Hukum Pilihan

Oknum Polisi Itu Menyembunyikan "Bangkai"

29 Desember 2019   10:43 Diperbarui: 29 Desember 2019   10:47 4375
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seorang Datuk menyampaikan petuah, jangan putuskan masalah dari satu info, cari info atau informasi dari beragam berita yang bertebaran sebanyak mungkin.

Pesan itu mengandung makna bahwa semakin banyak kita mendapati informasi memalui berita yang tersebar di media sosial atau media massa, maka akan banyak dijumpai beragam problematika dan bermacam-macam solusinya.

Bisa jadi satu informasi mengandung suatu masalah pelik, namun pada informasi lain yang didapati solusinya. Karenanya, untuk menyelesaikan suatu masalah, tentu akar masalahnya harus dicari tahu.

Tentu dengan mengetahui akar permasalahannya, maka akan mudah diketahui tindakan apa yang harus dilakukan untuk menyelesaikan masalah itu.

Datuk ini juga menyampaikan pituturnya. Jangan berfikir panjang untuk berbuat baik. Segeralah. Tetapi jika berbuat jahat, berfikirlah dengan panjang sehingga tidak jadi anda lakukan.

Ingat, contohlah orang bijak yang selalu memikirkan apa yang terbaik untuk perkembangan diri, anak-anak dan masyarakat sekitarnya. Orang bijak tanggap akan pengaruh-pengaruh buruk, lalu ia berusaha mencarikan jalan keluar yang terbaik agar diri, anak-anak dan masyarakat sekitar tidak tenggelam dalam hal-hal yang kurang pantas.

Singkatnya, petuah Datuk itu dapat diringkas menjadi: Berbuat baik, berpada-pada. Berbuat jahat, jangan dicoba.

Kita, sebagai manusia memang perlu sadar. Selama dunia ini berputar dan manusia berinteraksi antarsesama, tak mustahil, ketika berkomunikasi, berbuat kesalahan. 

Manusia sejatinya tak sempurna, banyak kekurangan dan kelemahan. Terlebih lagi yang menyentuh dengan perasaan dalam hubungan sesama kita.  

Bisa jadi hubungan seorang kawan demikian baik, akrab. Namun di kemudian hari menjadi musuh yang paling sengit di antara persahabatan mereka itu.

Begitulah kesan yang penulis tangkap dari kasus yang mendera diri penyidik senior dari lembaga antirasuah, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Novel Baswedan. Kini, kita pun mendapati berita menggembirakan bahwa pelaku penyerangan air keras terhadap Novel Baswedan terungkap pada Kamis (26/12/2019).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun