Bisa disebut berhasil karena kadernya ditempatkan sebagai Menteri Komunikasi dan Informatika (Johnny G. Plate), Menteri Pertanian (Syahrul Yasin Limpo) dan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Siti Nurbaya).
Tetapi bisa juga disebut gertak sambal yang gagal. Pernyataan Paloh bisa disebut sebagai retorika politik belaka. Cenderung basa-basi dan ingin menarik perhatian publik.
Mengapa?
Sebab, Jokowi jauh hari sebelum pelantikan sudah menyiapkan siapa saja yang akan menjadi menteri-menterinya dalam Kabinet Indonesia Maju. Data lengkap calon menteri sudah lengkap. Hanya saja pemanggilannya ke istana dilakukan secara mendadak.
Mulai dari rencana dan penunjukan orang-orang yang akan menjadi menteri -- baik dari kalangan partai dan profesional -- dilakukan dengan baik.
Tak mungkin menjelang pemanggilan calon menteri ke Istana Negara terlebih dahulu dilakukan koordinasi antara Jokowi dan pimpinan partai. Â
Tapi, lepas dari gagal tidaknya psywar atau pun gertak sambal yang dimainkan Surya Paloh, kini kita makin paham bahwa tidak selamanya gertak sambal itu diakhiri dengan konflik. Toh akhirnya Surya Paloh bisa tersenyum menyaksikan kadernya menjadi menteri.