Perang urat syaraf biasanya dilakukan dalam bentuk serangan propaganda. Hal itu merupakan salah satu strategi yang sering digunakan dalam peperangan, termasuk dalam dunia politik.
**
Kita harus berterima kasih dengan politikus Surya Paloh. Ketua Umum Partai Nasdem itu dalam pentas perpolitikan -- menjelang penetapan menteri-menteri Kabinet Indonesia Maju -- telah memainkan perannya sebagai orang yang mengeluarkan gertak sambal kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Masih kuat ingatan kita bahwa Partai Nasdem adalah pendukung Joko Widodo sejak Pilpres 2014. Lalu, menjadi anggota koalisi kerja pada Pilpres 2019 untuk memenangkan Jokowi. Lantas, partai itu membuat kejutan dengan melempar sinyal bersiap menjadi oposisi.
Pernyataan itu disampaikan sehari sebelum pengumuman menteri-menteri yang akan duduk di kabinet Indonesia Maju. Hal itu erat kaitannya dengan  jatah menteri dari Partai Nasdem.
 "Terus terang saja, yang paling lucu ini Nasdem. Enggak dikasih tahu (dapat kursi menteri apa), belum, belum ada sampai hari ini," kata Paloh, dikutip dari Kompas.com (20/10/2019).
Pernyataan itu lantas mengingatkan banyak orang akan ucapan Surya Paloh pada Juli 2019. Saat itu ia mengatakan bahwa partainya membuka peluang untuk mengusung Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai Calon Presiden di tahun 2024 mendatang. Â
Setelah itu menguat dugaan hubungan Surya Paloh dengan Megawati "retak". Dugaan itu ditandai Megawati tak menyalaminya pada pelantikan pimpinan DPR, Selasa (1/10/2019). Terakhir, Surya Paloh merasa tak diajak bicara dalam urusan penetapan menteri-menteri di kabinet.
Sinyal Partai Nasdem meninggalkan partai koalisi pendukung Joko Widodo menguat dengan disusul pernyataan: Â "Kalau tidak ada yang oposisi, Nasdem saja yang jadi oposisi," kata Paloh, dikutip dari Kompas.com (21/10/2019).
Para analis politik lalu mengeluarkan penyataan bahwa Paloh mengkhawatirkan jika semua partai menjadi koalisi pemerintah, sistem check and balance akan hilang. Namun di sisi lain, ada pesan beraroma gertak sambal. Paloh akan mengambil keputusan menjadi partai oposisi dengan catatan apabila kadernya tak ditempatkan atau disertakan dalam kabinet.
Apakah gertak sambal dari Ketua Umum Partai Nasdem itu berhasil?