Mohon tunggu...
Edy Supriatna Syafei
Edy Supriatna Syafei Mohon Tunggu... Jurnalis - Penulis

Tukang Tulis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Malu dan Doa untuk Wiranto

13 Oktober 2019   07:47 Diperbarui: 13 Oktober 2019   08:19 209
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Wiranto tengah menjalani perawatan. Foto | Kompastv

Orang sufi sering berucap: Jangan percaya apa yang disampaikan bahwa ia mengaku telah beriman, lidahnya menyatakan beriman sementara dalam kehidupan sehari-hari kata dan perbuatannya memalukan.

Untuk menjaga rasa malu, tergelincir dari perbuatan yang tidak patut, maka hindari perbuatan tak patut. Kendalikan lidah. Hindari jari tangan menyusun untaian kata-kata tak bermanfaat. Hindari kalimat dan ucapan yang bisa menusuk hati seseorang.

Ketimbang mencaci maki dan mencela seseorang yang tengah menderita, sungguh elok jika kita memberi pertolongan. Tak sanggup dengan perbuatan, bisa dilakukan dalam bentuk doa.

Sangat dilarang mencaci maki. Nyinyir pula.

Seseorang bisa disebut belum beriman apabila ia dapat tidur nyenyak dan perut kenyang sementara dibiarkannya tetangga, anggota keluarga dalam keadaan menderita karena sakit, kelaparan, dan mendapat musibah lainnya. 

Sejatinya, malu adalah sebagian dari iman.

**

Mendoakan orang sakit, termasuk  menjenguk orang sakit, hukumnya sunnah. Orang yang tengah sakit sangat membutuhkan doa  agar Allah meringankan sakit dan menguatkan kesabaran sehingga tumbuh semangat dan pengharapan dalam dirinya.

Mendoakan orang sakit saat menjenguknya juga termasuk tuntunan Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam. Dan, kita yang sehat, sangat dianjurkan berdoa bagi kesembuhan Wiranto.

Sebab, kita harus menyadari, siapa pun dia, akan membutuhkan doa sebagai perwujudan diri ini adalah makhluk yang lemah. Karena kita memiki kelemahan itu maka dibutuhkan pertolongan Allah, Tuhan Yang Maha Esa sangat dibutuhkan.

Bagi umat Muslim, sangat dianjurkan mendoakan saudaranya yang tengah menderita sakit. Harus ada keyakinan bahwa doa adalah kekuatan sangat dahsyat. Sebab, boleh jadi hajat seseorang terpenuhi berkat doa dari orang lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun