Lalu, rekan saya itu cuma bisa tersenyum. "Tepat," katanya.
Kini, penulis semakin berhati-hati. Kala mendapati mahluk asing, diri harus dikendalikan. Tak perlu memberi reaksi berlebihan.
Juga membaca maksud orang ketika meminta pertolongan harus disikapi bijaksana. Bisa jadi, ujungnya ingin mengetest kemampuan. Padahal kemampuan yang hadir di diri ini adalah miliki Allah, Tuhan milik alam semata.
Pelajaran makrifat memang sarat pesan moral. Ia menuntun penulis mengenali diri sendiri, apa dan siapa kita ini. Petunjuk ke arah itu makin terang ketika penulis berzikir di Masjidil Haram, Mekkah, beberapa tahun silam.
Di atas karpet masjid yang luas, penulis menyaksikan dan melihat diri sendiri tengah asyik menikmati butiran-butiran mutiara kandungan buah zikir. Indah nian karunia-Mu ini.
Tamat
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H