Satu hal yang nyaris tak pernah dia lewati: mengunjungi makam sang istri.
**
Demikian besar cintanya BJ Habibi terhadap sang istri. Habibie punya jadwal rutin mengunjungi makam sang istri. Sekali dalam sepekan, Habibie pasti 'menengok' sang istri dan berdoa di dekatnya. Bunga di makam sang istri pun selalu diperbaharui dua kali dalam sepekan. Tak heran jika selalu ada bunga segar di sana.
Tidak berlebihan, mengunjungi makam istri adalah sebuah ungkapan betapa besar jasa isteri semasa hidup dalam memajukan dirinya, hingga seluruh hidup BJ Habibie dapat disumbangkan untuk kemajuan bangsa.
Ini adalah contoh sosok BJ Habibie yang mengerti akan rasa syukur kepada Allah SAW, sang Maha Pencipta Alam Raya dengan segala isinya.
Tidak berlebihan pasangan BJ Habibie dan Ainun disebut sebagai keluarga sakinah mawadah wa rahmah. Mengapa bisa demikian?
Ya, alasannya sederhana, karena pasangan ini merasa nyaman dan damai sehingga pikiran dan tenaga dari seluruh kehidupannya dapat didedikasikan untuk kemajuan bangsa. Hal itu terwujud lantaran adanya keyakinan, iman dan ikatan hati berupa kesetiaan.
Kita pun tahu bahwa rasa cinta tersebut sangatlah indah, namun banyak dari sebagian orang yang sedang merasakan cinta lupa akan segalanya. Kita sering mendengarnya bahwa cinta itu buta.
Tapi tidak begitu dengan kehidupan keluarga BJ Habibie. Justru dengan Sakinah, Mawaddah Wa Rahmah, kehiduan pasangan ini telah menorehkan tinta emas bagi kemajuan bangsa.
Kisah cinta BJ Habibie kepada Ainun pernah diangkat ke dalam layar lebar. Dari situ, kita yang ditinggalkan memang patut memetik hikmah yang terkandung di dalamnya.
Selamat jalan Pak BJ Habibie.
Bacaan dari berbagai sumber