Jadi, makin jelas, bahwa peradaban suku bangsa di daerah ini demikian tinggi pada ratusan tahun silam.
Untuk memberi pemahaman tentang etnis di Kalimantan Timur, Wikipedia mencatat ada Suku Banjar: Balikpapan, Samarinda. Suku Kutai: Kutai Kartanegara, Kutai Timur, Kutai Barat.
Masih ada lagi kelompok masyarakat hukum adat Dayak yang jumlahnya sangat besar. Termasuk suku-suku dari luar Kalimantan seperti Suku Bugis, Suku Makassar, Â Suku Mandar, Suku Jawa, Suku Madura dan Suku Tionghoa.
Presiden Joko Widodo telah menunjuk dua kabupaten di Kalimantan Timur sebagai calon ibu kota negara yang baru. Provinsi dengan luas 129 ribu km persegi tersebut berpenduduk 3,62 juta jiwa pada 2018.
Berdasarkan Hasil Survei Antar Sensus (SUPAS) 2015, sebanyak 2,56 juta jiwa atau 71% penduduk provinsi dengan ibu kota Samarinda tersebut merupakan penduduk usia produktif (15-64 tahun).
Sementara 897 ribu atau 25% masuk kategori penduduk usia belum produktif (0-4 tahun), dan 158 ribu atau sekitar 4% adalah penduduk usia sudah tidak produktif (65 tahun ke atas).
Penulis tak tahu persis komposisi jumlah penduduk berdasarkan etnis. Tetapi, dari realitas budaya yang ada, etnis-etnis di Kalimantan Timur mudah menerima budaya dari luar. Akulturasi budaya pun sudah berjalan secara alamiah. Itu bisa terlihat dari Tari Jepen yang merupakan kesenian budaya rakyat Suku Kutai Kartanegara. Tarian ini dipengaruhi oleh kebudayaan Melayu dan Islam yang kemudian berkembang di berbagai daerah di sepanjang pesisir Sungai Mahakam maupun di daerah pantai di Kalimantan Timur.
Hal yang membuat unik, Tari Jepen hampir sama dengan Kesenian tari dari daerah lain di nusantara, seperti Tari Zapin di Sumatera, tari Dana, tari Bedana atau tari Zevin yang semuanya berasal dari masyarakat suku Melayu yang tinggal tersebar di pulau Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi dan pulau-pulau lain di Nusantara.
Jika kita mau menggali tentang budaya di provinsi Kalimantan Timur, tercatat  Tari Gantar Rayatn, Tarian Serumpai, Tari Kancet Ledo (Tari Gong), Tari Gantar Busai, Tari Kancet Punan Letto, Tari Hudoq, Tari Burung Enggang, Tari Kancet Papatai (Tari Perang), Tari Belian Bawo, Tari Leleng, Tari Ngelewai, Tari Pecuk Kina, Tari Persembahan Kutai, Tari Topeng Kemindu, Tari Datun Julud.