Mohon tunggu...
Edy Supriatna Syafei
Edy Supriatna Syafei Mohon Tunggu... Jurnalis - Penulis

Tukang Tulis

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Koran Menyuarakan Jokowi Tak Lagi di Ujung Tanduk

16 April 2019   10:30 Diperbarui: 17 April 2019   13:04 544
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Si Abang Koran menggelar koran di lantai Terminal Kampung Rambutan. Foto | Dokpri

Jawabnya iya, karena memang kerja awak media menampilkan fakta yang ada di masyarakat. Karena itu media dianggap sebagai cerminan berbagai hal yang terjadi di masyarakat bersangkutan.

Namun sebaliknya apabila Pemilihan Presiden (Pilpres) dan anggota legislatif yang digelar secara serentak pada 2019 ini dijumpai ketidak-sesuaian dengan harapan, maka besar kemungkinan masyarakat menyebut demokrasi kita 'bopeng'.

Sisa sepanduk berupa imbauan tetap dipertahankan setelah spanduk partai diturunkan. Foto | Dokpri
Sisa sepanduk berupa imbauan tetap dipertahankan setelah spanduk partai diturunkan. Foto | Dokpri

**

Kita pun bersyukur bahwa media massa selama berlangsungnya kampanye tak hanya menjalankan fungsi edukasi bagi publik,  tapi juga menjadikan pesta demokrasi itu berjalan damai.

Sayangnya, masih ada suara minor terhadap pers, seperti pelaku media yang terlibat dalam politik praktis. Salah satunya adalah soal keberpihakan. Hal ini menjadi salah satu problem media dalam pemilu dari tahun ke tahun. Terutama media yang memiliki afiliasi dengan parpol. Imbasnya, terjadi penyebaran informasi yang bias kepada masyarakat.

Semua itu harus menjadi catatan perbaikan ke depan.  Sebab, sayogyanya dalam event lima tahunan itu, fungsi pers harus mengedepan peran sebagai "wasit" dalam sebuah pertandingan olahraga. Jadi wasit, jangan jadi pemain.

Kita harus yakin bahwa media di negeri ini masih dapat dipandang sebagai salah satu pilar demokrasi. Media massa atau pers punya  peranan menjaga bahkan mempengaruhi jalannya suatu sistem politik yang demokratis. Sedikit banyaknya praktek media massa berkontribusi bagi tegaknya prinsip-prinsip berdemokrasi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun