Kita meyakini, siapa pun yang meninggal dunia wujudnya tetap ada. Mereka berada di satu alam yang disebut "Alam Barzakh. Menariknya, kunjungan Nabi Muhammad saw ke arena perang untuk melihat yang meninggal dikecam orientalis sebagai menunjukan bahwa Nabi Muhammad saw adalah orang yang haus darah dan itu bertentangan dengan ketentuan dalam peperangan.
Padahal, tidak demikian. Abbas al Aqqad dalam buku Abqariyyat Muhammad menjelaskan panjang lebar. Intinya bahwa yang berlaku adalah terhadap anggota pasukan yang tidak dikenal dan tidak memiliki kejahatan kemanusiaan. Sedangkan yang dikunjungi Nabi Muhammad saw untuk melihat dan memerintahkan untuk dikuburkan. Mereka adalah tokoh kejahatan kemanusiaan, bukan pasukan biasa.
Nabi Muhammad saw ketika melihat mereka tidak memperlihatkan kegembiraan sesuai dengan keprihatinan yang terjadi sebelum berkecamuknya peperangan. Demikian juga memperlakukan tawanan perang hingga pembagian harta rampasan.
**
Hal lain, turunnya malaikat membantu pasukan muslim dalam peperangan. Dan, masih banyak lagi yang menyebabkan perang berakhir dengan kemenangan pasukan muslim saat itu.
Jadi, dari uraian tersebut, sungguh tepat jika Perang Badar adalah pertempuran atas kehendak Allah untuk menunjukan eksistensi umat Islam di kalangan kaum Arab dan dunia. Turut sertanya tangan Allah menjadi bukti sekaligus penguat iman.
Nabi Muhammad saw pun sempat membacakan doa: "Ya Allah, jika pasukan Islam yang berjumlah sedikit ini musnah, niscaya tidak ada lagi orang yang akan menyembah-Mu di muka bumi ini." (HR. Muslim).
Tentu tidak tepat doa, puisi dan apapun namanya yang disampaikan Neno Warisman dalam acara malam Munajat 212, Kamis lalu, yang sebagian isinya meminta kemenangan dalam Pilpres 2019.
...Jangan, jangan Engkau tinggalkan kami dan menangkan kami. Karena jika Engkau tidak menangkan. Kami khawatir ya Allah. Kami khawatir ya Allah tak ada lagi yang menyembah-Mu..."
Dalam Islam, ada doa mustajab. Maksudnya, doa yang dijawab dan dikabul Allah, baik diwujudkan di dunia maupun di akhirat. Dan, dalam banyak hadits, dijelaskan adanya waktu dan tempat yang disukai Allah untuk berdoa kepada-Nya, sehingga doanya itu -- insya Allah lebih berpeluang untuk dikabul Allah.