Yang dimaksud atun adalah film kartun. Al Fatih paham betul bagaimana mengoperasikan komputer, yang langsung mencari film kegemarannya. Usai nonton film, lalu ia mencari game (gim). Di sini, lagi-lagi, ia asik seorang diri dan ketika diajak komunikasi cuek bebek.
Diajak mandi, tak mau. Diminta untuk makan dengan cara disuapi menolak sambil menutup mulut rapat. Kalau diminta menghentikan main game, menangis. Berteriak.
Kalau datang telepon dari luar, tidak diangkat di hadapan anaknya itu. Hal serupa juga dilakukan eyang kung dan eyang putri. Dan, alhamdulillah, cara seperti itu dapat mengurangi Al Fatih menggunakan gawai.
Lantas, bagaimana mengendalikan penggunaan komputer yang dimanfaatkan untuk game. Tidak sulit sih. Caranya, ketika Al Fatih menggunakan komputer diberi informasi bahwa pada pukul 10 malam komputer akan mati sendiri. Alasannya, paket data sudah habis. Padahal, pada jam tersebut internet dimatikan dengan cara mencabut aliran listrik pada modemnya.
Ternyata, cara seperti ini membuahkan hasil. Padahal, awalnya, Al Fatih bermain game sampai subuh atau dini hari. Dapat dibayangkan, anak sekecil itu bermain game semalam suntuk. Tentu saja, berdampak pada kesehatan. Sulit makan, sulit berkomunikasi dan malah memunculkan sikap egois.