Nasi kotak yang telah siap, akan dijemput petugas. Pesanan harus diangkut dalam kondisi hangat, sehingga ketika tiba di tempat, cita rasanya tidak berubah. Dalam sehari, nasi kotak buatan para ibu di gang sempit itu dijemput dua kali. Sore hari dijemput untuk berbuka puasa, dan malam hari untuk sahur.
Mengapa?
Ya, karena mereka sangat memperhatikan kualitas dan cita rasa. Sekalipun pihak manajemen rumah sakit meminta lauk pauknya berubah-ubah dari waktu ke waktu, semua itu dapat dipenuhi.
"Itu kelebihan kelompok pembuat nasi kotak di sini," kata seorang warga yang tak mau disebut jati dirinya.
Ibu Wati, seorang pekerja pembuat nasi kotak di situ juga mengakui kelebihan yang dimiliki masakan dari Gang Haji Sirun itu. Sebab, diam-diam masakan Ibu Puteri dan kelompoknya ini pernah mendapat pesanan dari salah satu perusahaan untuk membuat tumpeng.
"Eh, tidak tahunya tumpeng itu disajikan ke Presiden Joko Widodo dalam satu acara di Jakarta," ucap Ibu Puteri yang dibenarkan ibu Wati.
Wah, keren deh. Beruntung sekali karyawan rumah sakit yang mendapat makanan yang dibuat kelompok ibu-ibu dari daerah ini. Sebab, mereka bisa ciptakan cita rasanya 'wah', Â sih.