Namun ketika ditanya seputar pelaut sering "main" perempuan, ia menyebut, itu tidak semua. Sebab, banyak di antara pelaut Indonesia justru lebih fokus pada pekerjaan yang digeluti. Terlebih ada kesadaran bahwa untuk menjadi pelaut tidak mudah, harus pandai dan ilmunya selalu di-update untuk periode yang teratur.
Kalaupun ada pelaut Indonesia sering doyan perempuan kala turun ke darat, itu tak banyak. "Paling banter 50 persen. Biasanya orang itu punya kebiasaan suka minuman keras, mabuk," katanya sambil melempar senyum.
Ia pribadi mengaku bersyukur, tidak tersentuh: minuman keras, perempuan, tidak ngopi apalagi memboroskan uang untuk kegiatan yang tidak penting.
Suka dan dukanya menjadi pelaut memang luar biasa. Dalam setahun, bisa bekerja delapan bulan hingga setahun. Di darat setahun istirahat. Ketika berada di darat, rasa cepat bosan. Sebab, tidak lihat laut. Ketika di atas kapal, rindu dengan anggota keluarga.
Andi Amin asal Palopo, Sulawesi Selatan ini sudah punya anak tiga. Satu di antaranya punya bakat jadi pelaut dan kini tengah merintis karir di bidang kelautan. Ia berharap puteranya dapat terus meningkatkan kemahirannya.
***
Bercerita tentang pekerjaan di laut, dirinya termasuk lelaki yang tidak ganteng. Tapi tatkala mengenakan pakaian seragam sebagai pelaut, banyak wanita mengejar-ngejarnya. Terutama para wanita penumpang kapal yang berasal dari berbagai negara.
"Wajah saya tak seberapa ganteng. Pas-pasan. Tapi, wanita yang mengejar banyak," ia membuka ikhwal pengalamannya dikejar penumpang wanita asal Amerika.
Ada janda. Suaminya berpangkat kolonel wafat di medan pertempuran kala perang Vietnam. Janda itu memaksa dirinya untuk mengawini dengan segera. Ia merayu dengan berbagai cara. Salah satunya, menunjukkan jumlah tabungan dan harta yang dimiliki.
"Jika anda mau, hari ini juga saya akan urus kepindahan ke Amerika," ia bercerita tentang rayuan perempuan asal Amerika itu setengah memaksa.