Mohon tunggu...
Edy Supriatna Syafei
Edy Supriatna Syafei Mohon Tunggu... Jurnalis - Penulis

Tukang Tulis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Kok Tugas Penghulu Banyak, Ya?

12 Juli 2017   09:05 Diperbarui: 12 Juli 2017   21:33 1424
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pelabuhan Pulau Penawar, Belang Padang. Foto | Dokumen Pribadi

Pulau Belakang Padang memiliki luas lahan sekitar 68,4 Km dihuni sekitar 24 ribu warga dengan latar belakang yang heterogen. Sebagaian warganya merupakan pendatang dari beberapa daerah di sekitar Indonesia dengan mata pencarian beragam.

Pulau kecil ini dibagi menjadi beberapa kelurahan yang dihuni oleh beberapa suku, seperti Jawa yang umumnya bertempat tinggal di kelurahan Kampung Jawa, Kelurahan Kampung Tengah yang banyak di tempati suku Melayu dan Padang, Kelurahan Kampung Tanjung banyak ditempati oleh suku Melayu dan Pasar yang banyak dihuni oleh orang Tionghoa.

Kecamatan Belakang Padang mempunyai enam kelurahan/desa. Yaitu, Kelurahan Pempin, Kelurahan Kasu, Kelurahan Pecong, Kelurahan Pulau Terong, Kelurahan Sekanak Raya, Kelurahan Tanjung Sari. Di wilayah itu ada 55 pulau-pulau kecil yang masuk dalam wilayah Kecamatan Belakang Padang.

Seorang tokoh agama, H. Arsyad mengaku gembira bahwa kehadirannya di tengah masyarakat terasa dibutuhkan. Penghulu di sini kerap dimintai tausiyah pada saat-saat hari besar Islam.

Menyolatkan jenazah, ceramah di kampung-kampung meski lokasinya cukup jauh. Bahkan ketika Ramadan dan Idul Adha, undangan ke berbagai tempat tidak pernah henti. Saat libur, dirinya seolah mengalami kesulitan untuk membagi waktu.

KUA Belakang Padang, Masnur. Foto | Dokumen Pribadi
KUA Belakang Padang, Masnur. Foto | Dokumen Pribadi
Banyak undangan untuk "manggung" di berbagai tempat. Terlebih saat Ramadan, mengisi kultum di masjid dan surau. Saat musim haji tiba, selain memberi bimbingan manasik, juga diisi dengan ceramah. Menurut dia, jangan dimaknai banyaknya kegiatan bagi penghulu di daerah itu berdampak pada "dompet tebal", atau banyak pemasukan dari pengundang.

Masyarakat di sini ekonominya pas-pasan. Tapi, mereka sangat butuh siraman rohani. Jadi, jangan dipersepsikan banyak panggilan atau undangan lantas penghulu di sini hidup makmur. Adanya aturan nikah gratis di KUA justru sangat membantu warga.

Tapi yang jelas, dalam setiap acara yang melibatkan orang banyak, dirinya selalu duduk di barisan terdepan bersama para tamu terhormat.

Terkait dengan pernikahan Warga Negara Asing (WNA) dengan Warga Negara Indonesia (WNI) jumlahnya sedikit menurun, kata Masnur,S.Ag,M.H.I selaku Kepala KUA Kecamatan Belakang Padang Batam, belum lama ini.

Ia tak menyebut angkanya, hanya ia mengakui letak geografis yang berbatasan langsung dengan Negara tetangga Singapura dan Malaysia mendorong terjadinya pernikahan antarwarga negara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun