Mohon tunggu...
Edy Supriatna Syafei
Edy Supriatna Syafei Mohon Tunggu... Jurnalis - Penulis

Tukang Tulis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Padahal Prosedur Bandara Tanah Air Belum Serumit Bandara King Abdul Aziz

6 Juli 2017   08:19 Diperbarui: 6 Juli 2017   15:12 2123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemeriksaan penumpang melalui x ray di bandara Soekarno-Hatta diperketat (Foto: Angkasa Pura II)

Ini untuk Haji
Mengingat pelaksanaan ibadah haji makin dekat, sekedar menyegarkan ingatan, penulis pun dalam kesempatan ini ingin membagi pengalaman.

Jadi, untuk memperlancar pemeriksaan di bandara, seyogyanya seluruh anggota jemaah haji mengindahkan aturan setempat. Seorang menghadapi kendala dalam proses pemeriksaan, tak mustahil berdampak luas. Anggota jemaah di belakang pun terhambat. Bisa jadi, keberangkatan pesawat pun bisa dapat tertunda.

Demikian pula setibanya di bandara setempat. Turun dari pesawat dengan tertib, jangan lupa tas tentengan dan paspor. Tunggu di ruang yang tersedia untuk pemeriksaan imigrasi, lama pemeriksaan bisa mencapai 2 jam.

Antre dengan teratur di loket yang telah ditentukan sambil menunjukkan paspor kepada Petugas Imigrasi Arab Saudi, laki-laki bersama laki-laki dan perempuan bersama perempuan. Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) belum lama ini mengeluarkan panduan tentang ini.

Diingatkan pula bahwa beberapa tahun terakhir pihak imigrasi Arab Saudi memberlakukan pengambilan sidik jari dan foto untuk setiap jamaah haji. Pemeriksaan badan oleh petugas Arab Saudi dalam kamar tertutup, antara laki-laki dan perempuan terpisah, pemeriksaan bagi laki-laki oleh petugas laki-laki dan perempuan oleh petugas perempuan, tidak diperkenankan memberi barang, uang dan apapun kepada petugas tersebut.

Mengambil koper dengan mempersiapkan kuncinya, kemudian memeriksakan kepada Petugas Bea Cukai. Setelah selesai diperiksa dan diberi tanda kemudian keluar dengan tertib ke tempat istirahat di Bandara.

Barang bawaan diserahkan kepada petugas pengangkut barang (ummal) untuk diangkut dengan gerobak (troli) selanjutnya dibawa ke tempat istirahat tanpa dipungut biaya.

Istirahat di tempat yang telah ditentukan. Selama menunggu keberangkatan ke Makkah/Madinah, apabila akan ke kamar mandi untuk buang air kecil/besar, dan wudhu jangan membawa tas tentengan, tas paspor, uang dan barang berharga, sebaiknya dititipkan kepada teman yang dikenal dan dipercaya.

Kamar mandi laki-laki dan perempuan disediakan secara terpisah, kamar mandi/WC bagi perempuan ditandai dengan gambar kepala perempuan berjilbab, dan kamar mandi/WC bagi laki-laki ditandai dengan gambar kepala laki-laki berjenggot, masuk keluar kamar mandi harus berpakaian yang menutup aurat. Jangan sampai barang-barang yang ketinggalan.

Penggunaan kran dengan cara cukup ditekan, air akan keluar dan akan otomatis akan berhenti sendiri. Bersiap-siap berangkat ke Madinah bagi jamaah haji gelombang I yang mendarat di Jeddah, dan bagi jamaah haji gelombang II berangkat ke Makkah dengan berniat ihram umrah bagi haji tamattu', atau berniat ihram haji bagi haji ifrad, atau berniat ihram umrah dan haji bagi haji qiran.

Menerima tiket bus dari Naqabah untuk perjalanan antar kota perhajian selama di Arab Saudi. Meskipun regu/rombongan sudah terbentuk dari Tanah Air dan diharuskan menjaga keutuhannya di setiap tempat, namun karena kapasitas bus tidak sama, maka untuk mengisi tempat duduk yang ada, regu dan rombongan dapat dipecah untuk sementara waktu selama dalam perjalanan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun