Karena itu, Pak Andi Ghalib semasa hidup tidak menolak penyelenggaraan haul. Haul sudah menjadi sebuah tradisi dalam sebagian masyarakat Indonesia, seperti haul seorang syaikh, wali, sunan, kiai, habib, atau tokoh masyarakat lainnya. Kebiasaan yang sudah mendarah daging ini adalah budaya nenek moyang yang dilakukan secara turun-temurun oleh masyarakat di seluruh nusantara.
Sekedar menyegarkan ingatan, haul memiliki makna: (1) kekuasaan, kekuatan. (2) Cukup waktu satu tahun bagi pemilikan harta kekayaan, seperti perniagaan, emas, ternak sebagai batas kewajiban membayar zakat: perniagaan cukup -- (boleh dikenakan zakat karena sudah dimiliki oleh pemiliknya selama setahun).
Terakhir (3) dapat dimaknai sebagai peringatan hari wafat seseorang. Bisa diadakan setahun sekali (biasanya disertai selamatan arwah): semua keluarga diundang untuk menghadiri mendiang neneknya.
Penulis tak bermaksud mengupas tentang haul ini. Tetapi bagi anggota keluarga Andi Ghalib menjadi keharusan menggelar haul Andi Muhammad Ghalib bertepatan wafatnya beliau setiap tanggal 9 Mei. Dengan cara itu, semoga Allah memberi keberkahan kepada anak dan cucunya yang berbakti kepada negara dan agama seperti orang tuanya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H