Mohon tunggu...
Edy Sutrisno
Edy Sutrisno Mohon Tunggu... -

Membaca adalah gerbang ilmu pengetahuan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Sense Of Crisis Kereta Api di Indonesia Antara Tantangan dan Harapan

30 September 2016   11:13 Diperbarui: 30 September 2016   11:20 2230
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi kereta. doc/merdeka.com

Solusi yang segera di lakukan adalah, peremajaan umur kereta api dengan penanganan teknisi yang mendetail ke seluruh kereta api, mulai dari badan kereta, mesin, sampai fasilitas penunjang di dalam kereta api tersebut. Sistem rute jalur yang digunakan menjadi faktor penting dalam perbaikan. Dengan keadaan rel yang masih kokoh dan berumur panjang, akan mengurangi ancaman kecelakaan. Juga perbanyakan armada kereta api dengan rute yang sama akan memudahkan dalam pengendalian sistem keberangkatan dan kedatangan tanpa harus menunggu lama. Stasiun yang kurang layak guna juga dapat menjadi masalah yang penting. Di sisi lain masalah alam yang bisa saja datang secara tiba-tiba walaupun sudah diprediksi juga menjadi masalah yang sulit untuk ditangani, hanya saja dapat diantisipasinya.

Pemerintah dengan penganggaran yang lebih, diutamakan untuk perbaikan sarana dan prasarana kereta api karena kereta api dapat menjadi salah satu alternatif solusi kemacetan di kota-kota besar. Dengan perhatian yang lebih ke kereta api, akan memunculkan surplus untuk pemerintah, jika banyak orang-orang yang lebih memilih menggunakan kereta api untuk mobilitas.

Mengurangi frekuensi kecelakaan KA dengan mempertahankan kualitas prasarana dan sarana, serta kualitas SDM terkait. Penertiban penumpang di atas atap KA melalui law enforcement dan sterilisasi stasiun. Penerapan No Go Item secara tegas dengan memberikan sosialisasi budaya keselamatan. Apabila strategi untuk menekan tingkat kecelakaan hanya bersifat normatif sebagaimana telah dilakukan sebelumnya yang tidak mencerminkan sense of crisis, maka upaya-upaya untuk menekan tingkat kecelakaan tidak akan efektif.

Pelayanan adalah hal yang sangat menentukan kenyamanan masyarakat yang akan memepengaruhi minat masyarakat untuk memilih alat transportasi umum yang akan digunakan. Apabila pelayan yang diberikan buruk maka akan memperkecil minat masyarakat untuk menggunakan alat transportasi tersebut. sementara jika pelayanan yang diberikan bagus, maka akan meningkatkan minat masyrakat. Pelayanan yang diberikan banyak berhubungan dengan dua aspek, yakni pelayanan internal dan pelayanan eksternal dari PT KAI.

Pelayanan Internal Kereta Api

Pencerminan baik buruknya kualitas pelayanan dapat di lihat dari fasilitas di dalam kereta. Meskipun kereta memiliki kelasnya masing-masing (ekonomi, bisnis, eksekutif) namun ketiga kelas tersebut haruslah sama-sama memenuhi standar kenyamanan dan kepuasan dari penumpang. Terutama kereta api yang memiliki jarak tempuh jauh. Kenyamanannya harus lebih diperhatikan dibandingkan dengan kereta api yang berjarak tempuh dekat. Berikut berapa hal yang perlu diperhatikan untuk memperbaiki kualitas pelayan kereta api:

Bantal dan Selimut

Fasilitas seperti selimut dan bantal seharusnya dijadikan fasilitas yang secara free diberikan dari pihak kereta api untuk para penumpang. Sebab untuk penumpang yang harus melakukan perjalanan jauh fasilitas seperti ini sangat dibutuhkan. Namun kenyataannya untuk beberapa kelas kereta seperti kelas Ekonomi (AC dan non-AC) dan bisnis masih menerapkan sistem sewa untuk bantal dan selimutnya. Hanya kereta dengan kelas Eksekutif yang mendapatkan fasilitas bantal dan selimut secara free.

Makanan

Beberapa tahun yang lalu Kereta Api kelas eksekutif masih menyediakan fasilitas makan bagi para penumpangnya. Kini fasilitas tersebut sudah tidak berlaku lagi. Para penumpang yang ingin makan mau tidak mau harus membeli makanan di tempat restorasi yang harganya cukup mahal. Sangat disayangkan mengingat tarif dari kereta eksekutif itu sendiri tidak mengalami penurunan (bahkan cenderung naik) tetapi fasilitasnya mengalami penurunan.

Toilet

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun