Mohon tunggu...
Edi Setyo Budi Bambang Riyanto
Edi Setyo Budi Bambang Riyanto Mohon Tunggu... wiraswasta -

SD, SMP, STM,Kul, Kerja, Wiraswasta.

Selanjutnya

Tutup

Money

Pelajaran Berdagang dari Ust. Muhaimin Iqbal dan Ust Yusuf Mansyur

17 Oktober 2015   14:39 Diperbarui: 17 Oktober 2015   14:39 203
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Dari Data tahun 2013 Potensi keuntungan “Jasa Pembayaran” mencapi Rp.340Trilliun. Tahun ini 2015 diperkirakan melonjak ke 600 Trilliun. Angka yang kecil?

 

Lebih dari itu, Bisnis ini telah memenuhi kriteria “produk yang baik”. Karena memenuhi kriteria seperti QS 14 ayat 24-26 sbb;

  1. Alasan lahirnya produk ini semata semata untuk membantu ummat. Yah,. Membantu, anda perlu tiket pesawat tidak perlu lewat orang lain. Lewat diri anda sendiri, harganya? Sama dengan dimanapun. Anda perlu pulsa? Tak perlu ke toko pulsa, pake paytren. Harganya sama jika beli di tempat umum. Dan tidak ada mark-up. Pembagian hasil keuntungannya jelas dan transparan.
  2. Orang mudah bercerita kepada yang lainnya yang menimbulkan efek getok tular dan viral.
  3. Dan insyaalloh produk ini berbuah. Membawa manfaat bagi sesama.

 

Bagaimana jika kita punya produk sendri? Bagaimana membuatnya agar memenuhi kriteria “Produk yang Baik”. Ust YM memberikan tips bahwa bisnis tidak akan bisa besar jika orientasinya pribadi. Misal buka bakso agar cepet kaya, biasanya malah sulit kaya. Karena tujuannya salah. Perbaikilah Niat dengan minimal dua parameter. Satu berorientasi ummat/pelanggan, yang kedua memenuhi standart syar’i. Insyaalloh dimudahkan oleh Alloh SWT.

Contohnya,

  1. Jualan Karpet. Niatkan untuk membantu orang agar sholatnya nyaman karena sholat dengan karpet yang bagus.
  2. Jualan Herbal, Niatkan agar orang mudah mendapat produk herbal yang bagus sehingga konsumen mendapat kesehatan dan dapat bersyukur atas kesehatannya.

Semoga kita dapat mengamalkannya. Saya sendiri belum ikut MLM nya Ust YM ini. Tetapi mulai terbuka pikiran bahwa tidak semuanya MLM buruk.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun