Pelajaran kedua.
Ust. YM begitu sapaan beliau memaparkan tentang berbisnis dengan lebih membumi. Tanpa basa basi. Setelah dibuka oleh direktur PayTren sebuah Perusahaan yang bergerak dibidang Jasa Layanan Pembayaran, Ust YM tanpa tedeng aling aling menggebrak bahwa PayTrend memang MLM (Multi Level Marketing). “Emang kenape,.. ada masalah dengan MLM?” begitu sapa beliau.
Saya sendiri tersentak. Karena saya sangat tidak suka dengan MLM. Dan pernah mendengar ada Ulama yang mengharamkan MLM. Apa yang membedakan MLM Ust YM dengan yang lain?
Yang membedakan adalah; MLM pada umumnya hanya money game. Contohnya, Anda punya produk yang biaya produksinya Rp.5.000,- dijual dengan harga Rp.50.000,- keuntungan sebesar 45.000 itulah yang dibagikan menjadi bonus jaringan. Harga yang bayar konsumen jauh melebihi manfaat yang diterima konsumen. Harganya menjadi sangat mahal.
Apa bedanya dengan MLM ala Ust YM?
Pertama, bonus jaringan yang dibagikan buka didapat dari menaikan harga yang begitu tinggi. Tetapi didapat dari pembagian keuntungan yang wajar. Semisal keuntungan dari jasa pembayaran listrik yang hanya Rp 3.500,-/transaksi. Itulah yang dibagi ke mitra mitra. Kecil dong? Memang kecil , tapi kalo dikali dengan jumlah yang banyak hasilnya ya tetap banyak.
Oleh karena itu dipilihlah Bidang “Jasa Pembayaran”. Yang bisa melayani seluruh orang. Orang mau bayar litrik?, mau beli tiket pesawat? Mau beli pulsa? bisa lewat situ. Jika sudah bergabung, kita bisa mengisi sendiri semua kebutuhan kita, bahkan bisa ikut jualan, mau jualan pulsa? Jualan tiket, jualan listrik? Semua bisa.
Loh kan MLM? Berarti harganya mahal dong??? Itulah kelebihan MLM ini, harga produk yang dijual, sama dengan yang lain. Bahkan bisa lebih murah. Lha terus kita sebagai mitra keuntungan nya sedikit dongg,.. ? Emang sedikit tapi coba kalikan seluruh orang indonesia disekitar anda.