Mohon tunggu...
Edy Priyatna
Edy Priyatna Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Pekerja swasta dibidang teknik sipil, tinggal di daerah Depok, sangat suka menulis...apalagi kalau banyak waktunya, lahir di Jakarta (1960), suka sekali memberikan komentar, suka jalan-jalan....jalan kaki lho, naik gunung, berlayar....dan suka sekali belajar

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Taman Kenangan Wisata Bahari Lamongan

2 Juni 2011   15:10 Diperbarui: 26 Juni 2015   04:56 6758
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Karier. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Pada saat saya bertugas di Tuban, Jawa Timur beberapa waktu yang lalu saya pernah diajak rekan-rekan sekerja ke Lamongan. Kami berangkat dari Tuban pagi hari jam 07.00 wib, lama perjalanan dari Tuban ke Lamongan berkisar satu setengah jam. Setibanya di kota itu kami mampir mengunjungi tempat rekreasi Wisata Bahari Lamongan (WBL) yang menurut rekan saya bahwa tempat tersebut adalah sebuah objek parawisata yang terbesar di Jawa Timur. Ketika kami tiba disana sekitar pukul 08.30 wib, saya sempat kaget melihatnya, karena ternyata di daerah yang dulunya sepi, kini terlihat sangat ramai sekali. Konon katanya taman wisata tersebut saat ini merupakan taman hiburan kebanggaan warga Kabupaten Lamongan.

Menurut Wikipedia, Kabupaten Lamongan, adalah sebuah kabupaten di Propinsi Jawa Timur. Ibukotanya adalah Lamongan. Kabupaten ini berbatasan dengan laut Jawa di utara, Kabupaten Gresik di timur, Kabupaten Mojokerto dan Kabupaten Jombang di selatan, serta Kabupaten Bojonegoro dan Kabupaten Tuban di barat. Kabupaten Lamongan terdiri atas 27 kecamatan, yang dibagi lagi atas sejumlah desa dan kelurahan. Pusat pemerintahan di Kecamatan Lamongan.

Lamongan yang dikenal memiliki makanan khas yang terkenal seperti Soto Lamongan, Nasi Boranan, Tahu tek, dan Tahu Campur Lamongan, juga memiliki sejumlah obyek wisata menarik. Di daerah pantai terdapat obyek wisata Monumen Van der Wijck, Waduk Gondang, Wisata Bahari Lamongan (WBL) dan Gua Maharani yang terletak di Kecamatan Paciran, di tepi jalur utama pantura (jalan Raya Daendels dengan sebutan jalan Anyer - Panarukan), merupakan gua kapur yang sangat indah. Tak jauh dari Gua Maharani, terdapat Makam Sunan Drajat dan Makam Sunan Sendang Duwur, yakni penyebar agama Islam di Pulau Jawa. Kedua makam tersebut memiliki arsitektur yang sangat dipengaruhi oleh Majapahit. Di dekat kompleks makam terdapat Museum Sunan Drajat.

WBL kini menjadi andalan baru di Lamongan. Taman wisata tersebut mampu menyedot jutaan peziarah dan wisatawan nusantara maupun manca negara. Disamping itu fenomena sosial wisatawan religi, budaya dan ekonomi itu telah dikemas untuk menggerakkan perekonomian rakyatnya dengan memanfaatkan potensi kunjungan jutaan wisatawan religi yang tiada putus-putusnya itu, dihadang diroute bersejarah jalan raya Deandels untuk mampir pula menikmati keajaiban isi perut bumi Gua Maharani dan keindahan alam pantai wisata bahari Tanjung Kodok.

Obyek wisata lokalan itupun kemudian dibangun bertaraf internasional dengan manajemen modern dibawah payung PT. Bumi Lamongan Sejati, sebuah perusahaan patungan Pemerintah Kabupaten Lamongan dengan PT. Bunga Wangsa Sejati yang berhasil membangun dan mengembangkan Jawa Timur Park Batu. Tanjung Kodok kini bertrade mark baru WBL Tanjung Kodok atau Jawa Timur Park II. Obyek wisata alam pantai berbatu cadas mirip kodak itu dulu tanggal 11 Juni 1983 dijadikan lokasi penelitian gejala astronomi gerhana matahari total oleh NASA Arnerika Serikat.

WBL yang terletak di Tanjung Kodok, tepatnya di Kecamatan Paciran Kabupaten Lamongan Jawa Timur tersebut, dibuka sejak Nopember 2004 adalah sebuah tempat wisata besar yang dikenal dengan nama WBL yang hampir sama atau memiliki konsep yang tak jauh berbeda dengan wisata pantai Ancol - Jakarta. Dengan adanya wisata tersebut, kini Lamongan telah menjadi kota yang selalu ramai dikunjungi para wisatawan. WBL dibangun guna memenuhi kebutuhan sarana hiburan bagi keluarga Jawa Timur maupun dari seluruh wilayah Indonesia. Berbagai sarana hiburan atau permainan tersedia dan bertebaran dilokasi ini. Aneka wisata yang tersedia diantaranya adalah: Banana Boat, Jetski, Permainan Air, Sarang Bajak Laut, Playground, Circuit Go Kart, Bumpers Boat, Planet Kaca, Space Shuttle, Rumah Sakit Hantu, Goa Insectarium, Rumah Kucing, Arena Ketangkasan, Rotary Coaster, Taman Berburu, Galeri Kapal & Keong, Istana Bawah Laut, Crazy Car Coaster, Space Shuttle, Anjungan Wali Songo, Texas City, Paus Dangdut, Bioskop 3 Di, Tembak Ikan, Ranger, Istana Boneka, Drop Zone, Permainan Laut, Kereta Andong, Motor Cross and ATV, Playground Pasir, Rumah Kaca, Flying Fox serta Istana Bajak Laut. Sebuah kolam renang yang cukup luas lengkap dengan permainan air tersedia juga disini siap menghibur pengunjung untuk berenang maupun sekedar bermain air. Pasir pantai yang berbutir halus dan berwarna putih kecoklatan juga bisa digunakan untuk berbagai permainan maupun olahraga pantai. Bila dibandingkan dengan pantai Ancol -Jakarta, Tanjung Kodok warna lautnya yang lebih biru dan sungguh enak dipandang serta dinikmati.dari tepian pantai.

Letak obyek wisata ini berada di jalur pantura Surabaya-Tuban, serta berada di dekat sejumlah obyek wisata andalan di Jawa Timur, diantaranya Gua Maharani, Makam dan Museum Sunan Drajat, Makam Sunan Sendang Duwur, dan Tanjung Kodok Resort. Tidak jauh dari WBL, sekitar 5 km arah timur, sudah dioperasikan kawasan berikat yang dikenal dengan Lamongan Shorebase (LS). Sementara itu, sekitar 6 kilometer arah barat terdapat pelabuhan perikanan Nusantara di kecamatan Brondong dengan tempat pelelangan ikan yang sangat dikenal di Jawa Timur.

Saat ini WBL sudah diperluas hingga mencakup Gua Maharani. Gua Maharani selain wisata goa sekarang ini telah dikembangkan menjadi tempat rekreasi kebun binatang (Zoo) yang telah memiliki banyak koleksi binatang. Sehingga Goa Maharani sekarang telah berubah nama menjadi Maharani Zoo & Goa. Di WBL ini merupakan tempat wisata yang cukup lengkap. Ada berbagai macam permainan, ada pantai, dan ada tempat untuk wisata belanja. Permainan yang ditawarkan mulai dari yang bisa dikatakan biasa sampai yang menantang adrenaline. Harga tiket masuk WBL saat ini, untuk hari Senin – Kamis Rp.40.000 dan Jum’at – Minggu (serta hari libur) Rp. 50.000 dan ada juga tiket terusan ke Maharani Zoo and Goa, Rp.55.000 di hari Senin – Kamis, dan Rp. 70.000 di hari Jum’at – Minggu (serta hari libur) untuk tiap pengunjung. Tiket terusan untuk menikmati berbagai fasilitas yang ada, tanpa perlu membayar lagi. Dibagian luar, berbagai tempat belanja khas Jawa Timur dalam bentuk souvenir shop juga telah disediakan, termasuk juga pasar ikan, buah dan sayur serta pasar hidangan yang dibuka mulai pukul 09:00 pagi hingga pukul 21:00. Area parkir mobil yang ada cukup luas, siap menampung berbagai jenis kendaraan yang hendak datang berkunjung.

Hotel berbintang tiga dengan kapasitas 50-60 kamar ada didekat daerah tersebut. Disamping itu, sebuah hotel dengan kapasitas 500 pengunjung disiapkan pula sebagai barak penginapan dimana pengunjung bisa menginap lima sampai 15 orang sekaligus dalam satu kamar. Rata-rata pengunjung berasal dari daerah-daerah yang ada di Jawa Timur seperti Tulungagung, Nganjuk, Kediri dan Blitar. Pengunjung yang datang semakin berkembang dengan trend terakhir kunjungan wisatawan domestik berasal dari Jawa Tengah dan Yogyakartasemakin meningkat. Saat libur lebaran 2005, tak sedikit kendaraan dengan plat nomor kendaaran mobil daerah Jawa Barat, (Jakarta, Bandung, Bogor) ikut memenuhi area parkir kawasan ini. Suatu hal yang membuktikan bahwa kawasan wisata ini telah semakin dikenal oleh pengunjung dari berbagai tempat di Indonesia.

Setelah kami semua memiliki tiket masuk WBL, saya dan teman-tman masuk dari pintu gerbang. Kami semua diberi gelang berwarna hijau muda sebagai tanda telah memiliki karcis masul WBL. Ketika kami sudah berada di dalam taman wisata itu, kami segera mengabadikannya dengan foto bersama di depan taman WBK dan taman patung yang letaknya tidak begitu jauh dari pintu gerbang WBL.

Perjalanan di WBL diawali dengan memasuki ‘Rumah Kucing’, disana terdapat puluhan kucing dari berbagai daerah dan juga dari luar negeri atau koleksi kucing dari seluruh penjuru dunia. Kucing-kucing yang lucu dan imut itu ditempatkan di dalam ruangan (4m2) dengan interior yang menarik dan di dalamnya terdapat tempat bermain bagi kucing tersebut. Sebenarnya saya iba juga melihat kucing-kucing yang lucu itu dibatasi geraknya dan tidak dapat bebas berkeliaran. Dan ketika kami berada di tempat tersebut, terlihat hampir semuanya binatang itu sedang dalam keadaan tidur nyenyak.

Lalu tak jauh dari ‘Rumah Kucing’ ada ‘Circuit Go Kart’, kamipun langsung memasuki arena bermain tersebut. Pada tempat ini setiap orang harus membeli tiket sebesar Rp.25.000 untuk satu kali permainan. Arena Go Kart yang cukup luas tersebut ternyata banyak diminati oleh para pengunjung WBL. Sehingga kami harus sabar menunggu giliran untuk menikmati permainan ini sebuah permainan yang ternyata hanya diperbolehkan bagi remaja dan orang dewasa saja. Hampir disemua tempat permainan atau arena yang banyak diminati oleh pengunjung WBL selalu ada antrian yang panjang !

Kemudian setelah saya dan rekan-rekan merasa puas bermain go kart, kami berjalan menuju ‘Planet Kaca’ yang cukup mengasyikan. Disana kami memasuki sebuah rumah yang gelap dan didalamnya terdapat dinding-dinding kaca sehingga seperti jebakan tikus bila kita memasukinya. Namun kami secara bersama-sama berhasil melewati permaian Planet Kaca tersebut.

Perjalan kami di area WBL sudah cukup lama, namun kami semuanya tidak merasakan kelelahan ataupun bosan. Tak terasa waktu sudah menunjukan pukul 11.30 wib ketika kami berada di arena permainan ‘Space Shuttle’. Selanjutnya kami mengunjungi : ‘Sarang Bajak Laut’, ‘Playground’, ‘Goa Insectarium’, ‘Tembak Ikan’dan Permainan yang cukup merangsang adrenalin kita yaitu ‘Crazy Car Coaster’. Sebuah permainan kereta meluncur diatas rel yang berliku-liku semacam Jet Coaster yang cukup mengerikan tapi sangat mengasyikan. Permainan ini juga sangat diminati oleh para pengunjung. Namun khusus bagi pengunjung yang mempunyai penyakit jantung di larang mengikuti permainan ini.

Setelah kami bermain lebih dari sepuluh arena dan permainan WBL tersebut, kami merasa haus dan lapar kemudian saya dan kawan-kawanpun langsung menuju restoran yang ada di sekitar area Kolam Renang. Disana kami makan siang bersama di Taman Hidangan. Sebuah kantin yang selalu ramai dipenuhi oleh pengunjung WBL yang ingin menyantap makanan dan minuman.

Pada jam 12.30 wib usai istirahat makan siang saya dan kawan-kawan sepakat untuk menuju ‘Rumah Sakit Hantu’, karena kami tadi hanya melewati saja. Arena ini memiliki daya tarik tersendiri karena pengunjung memiliki perasaan takut dan ngeri untuk memasukinya. Kami benar-benar menikmati arena ini dengan perasaan gembira. Didalam rumah tersebut ada banyak hantu yang bisa kita temui ditambah dengan suara-suara yang menyeramkan. Sesekali teman-teman saya itu berteriak seperti ketakutan dan disambut gelak tawa oleh yang lainnya itu. Dan ternyata di lain pihak sebagian besar pengunjung juga tertarik untuk melihat yang terjadi di dalam gedung Rumah Sakit Hantu itu.

Di arena lainnya yaitu ‘Paus Dangdut’, ‘Jet Coaster’ dan ‘Bompers Boat’ serta ‘Bumpers Car’, secara berturut-turut saya dan kawan-kawan menikmati permainan tersebut. Dan yang paling mengesankan diantaranya adalah permainan ‘Bumpers Car’. Sebuah permaian mobil bump yang mantap dengan hanya menginjak gas, pegang stirnya kemudian berputar-putar di arena dan berulang-kali saling bertabrakan dengan mobil lainnya.

Lalu setelah puas dengan permainan-permainan yang fantastis di WBL tersebut, kami memasuki ‘Permainan Air’. Disana kami harus melewati rintangan dan serangan air yang tersembunyi. Saat melewati tempat tertentu, tiba-tiba dari arah yang tidak terduga, kami disemprot air. Sehingga kita saya dan teman-teman tertawa dan menjerit-jerit kaget. Kami semua sangat menikmati permainan ini. Ketika ada serangan atau jebakan air, bukannya lari menghindar tapi malah menari-nari dan tertawa riang di depannya. Dan jebakan serangan air terus berlangsung dari pintu masuk hingga pintu keluar taman tersebut. Setelah keluar permainan ini kami semua jadi basah kuyub. Pada pintu masuk ada tulisan : "Bagi mereka yang menderita sakit jantung dilarang masuk". Sedang di pintu keluar ada tulisan : “Kebahagiaan masa kecil tidak akan terulang…. Anda telah disucikan kembali. Anda telah lulus dari emosi”

Sungguh semua permainan yang ada di WBL memberikan kesan yang menyenangkan kami. Setelah bermain dengan air, saya dan teman-teman berunding untuk menentukan permainan lainnya, karena ternyata bila kita ingin mengikuti semua permainan yang ada di WBL tidak akan cukup dilakukan dalam waktu satu hari. Ada lebih kurang 35 wahana permainan di WBL tersebut. Akhirnya kami sepakat untuk bermain ‘Flying Fox’ sebuah olahraga extream yang akan memacu adrenalin, yaitu meluncur di atas permukan air laut dengan panjang lintasan 200 meter. Pada permainan ini kami harus membeli tiket sebesar Rp.20.000/orang. Amat mengasyikan dan sangat menyenangkan !

Akhirnya waktu telah menunjukan pukul 16.30 wib dimana saya dan teman-teman beristirahat sejenak di depan pintu masuk 'Anjungan Wali Songo'. Sebelum pulang kami menyempatkan diri masuk ke Anjungan Wali Songo, didalamnya terdapat miniatur makam sembilan wali. Miniatur ini, sengaja di buat mirip bentuk aslinya agar para pengunjung bisa mengenang sejarah perjuangan para wali dalam menyebarkan agama Islam di tanah Jawa.

Sebelum memasuki lokasi, saya melihat ada sebuah miniatur gapura yang lazim terdapat pada setiap makam para wali. Gapura ini di kenal dengan nama Gapura Padhuraksa yang bentuk aslinya bisa di lihat di makam Sunan Sendang Duwur dan Sunan Drajat di Lamongan.

Sesuai urutan fase perjuangan para wali, miniatur pertama adalah miniatur makam Sunan Ampel. Replika ini mirip dengan makam Sunan Ampel asli yang ada di kelurahan Ampel Denta Surabaya. Di sini, terdapat patung-patung mini yang menggambarkan para santri Sunan Ampel sedang belajar ilmu agama. Sedangkan pada miniatur masjid makam Sunan Muria, terdapat ratusan anak tangga mirip bentuk aslinya di Gunung Muria sekitar 18 kilo meter ke arah utara kota Kudus Jawa Tengah. Pada miniatur Sunan Muria ini, terdapat pula patung-patung mini yang menggambarkan Sunan Muria senang bergaul dengan rakyat jelata termasuk mengajari mereka cara bercocok tanam.

Dan di lokasi ini juga terdapat miniatur sebuah pesantren tempo dulu yang menggambarkan model pesantren para wali dengan rakyat jelata tengah belajar ilmu agama. Dengan adanya miniatur ini, para pengunjung bisa berimajinasi seakan-akan berkunjung ke makam 9 wali tersebut. Luar biasa !

Wisata Bahari Lamongan membuat kami merasa senang dan sangat berkesan, sehingga saya dan teman-teman pulang kembali ke Tuban penuh dengan cerita indah serta berencana ingin kembali lagi karena sudah hampir sehari penuh kami berada di WBL, tapi belum semua wahana dapat ikuti. Semoga kelak kami akan kembali lagi kesana.-

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun