Mohon tunggu...
edy mulyadi
edy mulyadi Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis, Media Trainer,Konsultan/Praktisi PR

masih jadi jurnalis

Selanjutnya

Tutup

Politik

Jangan Sebut Saya Aktivis, Saya Orang Pergerakan

29 Januari 2018   13:17 Diperbarui: 30 Januari 2018   00:19 1060
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Kalau sudah tidak cocok, orang pergerakan memilih mundur dari jabatannya. Itulah yang dilakukan Hatta saat mundur sebagai Wapres. Jadi, Soekarno, Sjahrir, Natsir, Hamka, dan banyak pejuang kita adalah para tokoh pergerakan. Mereka bukan aktivis. Catat itu," katanya.

Mundur atau dimundurkan adalah konsekwensi dari sikap komit dan konsisten pada nilai-nilai kebenaran. Itulah sebabnya RR harus terpental dari jabatannya sebagai Menko Maritim dan Sumber Daya karena menentang reklamasi Teluk Jakarta. Hasil kajian tim lintas sektoral yang dibentuknya menunjukkan reklamasi menyebabkan kerusakan lingkungan, membahayakan proyek-proyek vital (PLTU, kabel bawah laut, jaringan pipa bawah laut), serta mencerabut hidup dan penghidupan nelayan.

Sikap ini pula yang membuat dia berkali-kali terhalang masuk lingkar kekuasaan. Padahal, sebelumnya Presiden SBY sudah menjanjikan jabatan di jajaran kabinetnya. RR batal masuk karena sikapnya selama ini yang konsisten memperjuangkan sistem ekonomi konsistitusi versi UUD 1945 sebelum diobrak-abrik secara serampangan oleh beberapa kali amandemen.  Dia menentang sistem ekonomi neolib dan hegemoni IMF, Bank Dunia, dan ADB. Dia juga galak melawan praktik KKN yang dilakukan para Pengpeng, alias penguasa sekaligus merangkap sebagai pengusaha. (*)

Jakarta, 29 Januari 2018

Edy Mulyadi, Direktur Program Centgre for Economic and Democracy Stud ies (CEDeS)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun