Rahmawati (2018) mencatat dalam penelitiannya bahwa rumah sakit harus menetapkan kampanye pemasaran untuk memastikan produknya mendapat respon dari target pasar. Oleh karena itu, diperlukan instrumen untuk memastikan bahwa program mencapai tujuannya. Dalam pengertian ini, alat tersebut mengacu pada program yang mungkin dikendalikan oleh perusahaan, khususnya bauran pemasaran. Penelitian ini disusun dengan gaya tinjauan sistematis (meringkas) temuan-temuan penelitian sebelumnya, yang sering disebut metasintesis. Metasintesis merupakan pendekatan integrasi data yang digunakan untuk menghasilkan ide atau gagasan baru, serta tingkat pemahaman yang lebih dalam dan komprehensif (Perry & Hammond, 2002).
Penulis membandingkan teori dan kenyataan di lapangan, dalam hal ini Rumah Sakit Bedah Khusus Hasta Husada, berdasarkan berbagai penelitian dan ulasan artikel ini. Pada kasus RS Khusus Hasta Husada, permasalahan yang ada saat ini adalah pada promosi, bauran pemasaran, dan target pasar, sehingga pendapatan rumah sakit masih rendah. Penulis mencari beberapa artikel berdasarkan uraian masalah melalui publikasikan atau publikasikan dan mengembangkan daftar artikel berdasarkan topik, yaitu sebagai berikut:
Dari fakta dilapangan (Rumah Sakit Khusus Bedah Hasta Husada) ditemukan data permasalahan yang dideskripsikan dalam Analisa fishbone, yaitu sebagai berikut:
Kemudian secara tabulasi dari breakdown diagram fishbone tersebut bisa dijelaskan secara rinci yaitu sebagai berikut:
Tabel 1: Pokok permasalahan terkait branding dan promosi di RSKB Hasta Husada:
Berdasarkan permasalahan-permasalahan tersebut di atas dan kajian teori, serta tinjauan literatur dari jurnal dan artikel, maka dapat disimpulkan dan direkomendasikan agar Rumah Sakit Bedah Khusus Hasta Husada berkonsentrasi pada tiga permasalahan besar, sebagaimana dirinci di bawah ini:
- Sistem Manajemen
- Interoperabilitas (kemampuan aplikasi dan sistem untuk bertukar data secara aman dan otomatis melintasi batas geografis, politik, dan organisasi) dalam hal aplikasi SIMRS (Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit) dengan output data EMR (Rekam Medis Elektronik) yang terintegrasi untuk mencapai kepuasan pasien , yang mengarah pada peningkatan nilai pasar (metode mulut ke mulut).
- Change Management berarti meninggalkan proses manual demi era digital terintegrasi untuk memberikan layanan yang cepat, tepat, dan aman.
- Marketing and Branding
- Peluang Pasar Rumah Sakit;
- Aktivasi Media Sosial;
- Penjualan;
- Menentukan pelayanan unggulan berdasarkan ciri kawasan rumah sakit;
- Captive Market adalah asuransi BPJSTK (Ketenagakerjaan) dan asuransi Jasa Raharja, karena lokasinya dekat dengan kawasan industri.
- Keuangan (revenue)
- Layanani diversifikasi BPJS;
- Layanani diversifikasi Non BPJS.