Mohon tunggu...
Edwin Gusani
Edwin Gusani Mohon Tunggu... Freelancer - Hamba, Pengelana, Football Enthusiast

"Iman tanpa ilmu bagaikan lentera di tangan bayi. Namun ilmu tanpa iman, bagaikan lentera di tangan pencuri," - Buya Hamka

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Kenalan Sama Obrog-obrog, Tradisi Ramadan Unik yang Hanya Ada di Majalengka

26 Maret 2024   13:00 Diperbarui: 26 Maret 2024   13:07 922
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tradisi unik ramadan 'obrog-obrog' khas Majalengka/Dok Pribadi

Dewasa ini, alat musik obrog-obrog pun terus bertransformasi. Sebut saja seperti sound system yang memakai toa telah masuk tahun 2000an hingga saat ini.

Adanya gitar elektrik yang menjadi melodi obrog-obrog pun menjadi andalannya, ditunjang dengan sener, gendang, kecrek hingga adanya vokalis tetap.

Layaknya orkes keliling, obrog-obrog sebulan penuh selalu mewarnai waktu santap sahur di Majalengka, khususnya di Kp. Babakan, RW 05 Desa Waringin, Kecamatan Palasah.

Waktu obrog-obrog pun dimulai semenjak malam gulita sekitar jam 01.00 WIB dini hari hingga menjelang waktu imsak tiba di setiap kampungnya.

Personil dan rombongan obrog-obrog pun kerap kali bergantian santap sahur tiap malamnya di rumah warga yang ikhlas menyajikan makanan untuk sahur.

Warna musik yang dimainkan pun sangat beragam, karena tadi terdapat perpaduan budaya sunda dan kecirebonan, musik pop sunda hingga tarling sering dimainkan.

Tentu, dengan irama khas dari obrog-obrog itu sendiri yang selalu terngiang tatkala kita masih terlelap pun setiap pagi dini harinya.

Persembahan satu tembang sebelum sahur di salah satu rumah warga/Dok Pribadi
Persembahan satu tembang sebelum sahur di salah satu rumah warga/Dok Pribadi

Tatkala sebulan ramadan penuh telah terlewati, obrog-obrog ini sejatinya memiliki hajatnya sendiri di awal syawal atau setelah hari raya idul fitri.

Sering disebut dengan istilah mupu. Mupu merupakan aktivitas sosial dari personil obrog-obrog yang berkeliling di kampung tersebut untuk mengambil sedekah dari setiap warganya.

Tentu ini lebih kepada hubungan timbal balik warga dengan tradisi obrog-obrog itu sendiri, tentu dengan mengedepankan rasa ikhlas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun