Mohon tunggu...
Edwin Gusani
Edwin Gusani Mohon Tunggu... Freelancer - Hamba, Pengelana, Football Enthusiast

"Iman tanpa ilmu bagaikan lentera di tangan bayi. Namun ilmu tanpa iman, bagaikan lentera di tangan pencuri," - Buya Hamka

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Belajar Mahabbatullah dari Syaikh Ibnu Athaillah As-Sakandary

14 Januari 2024   13:30 Diperbarui: 14 Januari 2024   13:44 203
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Potret lembah di Terasering Panyaweuyan, Argalingga 

“Kalau hati masih merasa risau dan sedir, itu karena masih ada yang menghalangi pandangan batin terhadap Allah.”

Karakter Rahman dan Rahim Allah swt dimanifestasikan oleh seorang hamba dengan menjadi pecinta di dunia ini.

Asal Allah swt Ridho kepada kita, ujian apapun yang kita terima. Rasa itu tidak bisa dimanipulasi.

  1. Membebaskan dan Menyelamatkan

“Tidak ada yang bisa mengusir ajakan syahwat dari hati, kecuali rasa takut (kepada Allah) yang menggetarkan atau rasa rindu (kepada Allah) yang menggelisahkan.”

Makna kebebasan dalam tasawuf, adalah kita bebas dari belenggu hawa nafsu, dari dorongan-dorongan yang negatif, keterikatan-keterikatan diluar ketaatan kepada Allah swt.

  1. Hanya Allah Yang Tahu

“Jika engkau melihat seorang hamba yang ditetapkan oleh Allah dalam menjaga Wiridnya, dan dilanggengkan-Nya dalam keadaan demikian, namun lama ia tak mendapatkan pertolongan-Nya, maka jangan engkau sampai meremehkan apa yang Allah telah berikan itu padanya, hanya karena engkau belum melihat tanda-tanda orang ‘arif atau cahaya indah seorang pecinta Allah pada diri hamba itu.”

Tak boleh menghakimi seseorang tanpa mengetahui hal sebenar-benarnya. Karena dengan demikian, akan menyebabkan hati resah tak menentu.

Yuks mari berjuang untuk diri kita sendiri, jangan sibuk menilai orang lain, jangan mengisi raport orang lain, karena level kita masih seorang murid. Wallahu A’lam Bishawab

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun