Mohon tunggu...
Edward Christian
Edward Christian Mohon Tunggu... Bankir - Penulis

Writer who what to share writings

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Cerita Silat: Si Buta dan Anak Langit (Bagian 2)

11 Oktober 2017   08:04 Diperbarui: 21 November 2017   06:41 3804
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

"Sudah 1 jurus!" Tiba tiba ada suara anak kecil berteriak. Semua orang menengok kesumber suara. Ternyata sumber suaranya adalah anak kecil perempuan yang datang bersama wanita setengah baya ini. Dia sedang duduk bersila diatas tanah sambil bibirnya tersenyum melihat perselisihan wanita itu dengan Brata. Sepertinya anak kecil ini sudah bosan memetik bunga dan kini mulai tertarik melihat pertarungan yang terjadi.

Brata merasa malu karena gagal merebut bola, apalagi ucapan sianak perempuan seakan akan mengejek kemampuannya yang tidak becus mengambil bola dari seorang wanita.

Sedetik kemudian Brata meloncat lagi dengan mengerahkan tenaga penuh kearah si wanita dengan perhitungan matang. "Wuusssshhh...!!!" Seperti tadi, ketika tangan Brata sudah hampir menyentuh bola pelangi ditangan wanita itu, sedetik kemudian juga tubuh wanita itu bergerak sangat cepat menghindar kebelakang, tapi si Brata sudah memperhitungkan ini dengan meloncat yang kedua kalinya tambah maju kedepan mengejar si wanita dengan kedua tangan dijulurkan kedepan untuk merebut bola.

"Wuussssshhhh..." kembali lagi Brata meraih udara kosong karena si wanita setengah baya itu kecepatan gerakannya selalu diatas kecepatan Brata.

"Sudah dua jurus" si anak kecil berteriak lagi dengan bibir tersenyum lucu menggemaskan.

Brata mulai kesal dan bertambah malu dilihat orang orang disana. Brata kemudian menyalurkan semua tenaga dalamnya ke kaki untuk bergerak secepat mungkin kedepan kearah si wanita.

Sosok bayangan Brata melesat cepat kedepan, dimana sekali ia melompat bisa mencapai jarak tiga meter jauhnya. Tapi lagi lagi si wanita bergerak meloncat dan melangkah cepat secara aneh sehingga secepat apapun kecepatan gerak Brata yang sudah melebihi dua kali kecepatan manusia biasa itu tetap tak bisa menyentuh bola yang dipegang wanita cantik itu.

"Sudah tiga jurus!!"..."Sudah empat jurus!!" Teriak si anak kecil sambil tertawa geli. Brata yang mendengar ucapan sianak kecil mulai marah.

"Baik nyonya jika kesempatan terakhir ini saya gagal...saya akan meninggalkan tempat ini!"

Sedetik kemudian tubuh Brata yang mengerahkan semua tenaga yang dimiliki untuk melesat dengan tiga kali kecepatan lari manusia biasa dan kali ini dia mulai menjulurkan satu tangan ke arah bola sementara satu tangan lagi kearah pundak wanita itu dan ketika kedua tangan Brata tidak dapat menyentuh bola dan pundak wanita itu tiba tiba badan Brata berputar dan kakinya berputar menendang kearah kaki si wanita.

"Wuusshhh..... brruuukkkk!!"" Entah bagaimana ketika Brata menendang, si wanita dengan kecepatan yang sukar dilihat mata manusia biasa menepis tendangan Brata dengan tangannya dan membalikkan kaki Brata kebelakang dengan satu tangannya sehingga tanpa dihindari lagi Brata jatuh terpelanting diatas tanah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun