Mohon tunggu...
Edward Christian
Edward Christian Mohon Tunggu... Bankir - Penulis

Writer who what to share writings

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Cerita Silat: Si Buta dan Anak Langit (Bagian 2)

11 Oktober 2017   08:04 Diperbarui: 21 November 2017   06:41 3804
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

Ternyata ketika Mbah Tuyul melihat Sekar dalam keadaan bahaya karena akan diserang oleh si kakek mata satu, dengan kecepatan yang luar biasa si Mbah Tuyul menggendong Sena meloncat setengah "terbang" ke tanah lapang, dan dengan jurus anehnya si Mbah Tuyul menangkis sekaligus memutar cakar si kakek mata satu sehingga tubuh si kakek mata satu ikut berputar karena perputaran energi tenaga dalam si Mbah Tuyul dan membuat si kakek mata satu jatuh ketanah.

"Hmmm... Ki Mojo yang terkenal dengan julukan Datuk 1000 Racun sepatutnya tidak berlaku kejam terhadap seorang wanita." Jawab Mbah Tuyul sambil mendekati Sekar yang kini sedang duduk bersila untuk mengeluarkan racun dengan energi tenaga dalamnya.

Mbah Tuyul kemudian menempelkan telapak tangannya ke punggung Sekar dan Sekar merasakan energi yang hangat masuk kedalam tubuhnya membantunya mengeluarkan racun. Secara perlahan racun dalam tubuh sekar keluar dari tubuh sekar dalam bentuk asap hitam di sekitar lengan sekar.

Sementara itu si kakek mata satu merasa heran kenapa si Mbah Tuyul bisa mengetahui nama dan julukannya.

Kakek bermata satu ini memang dikenal dengan panggilan Ki Mojo, seorang dukun dari sebelah utara pulau jawa yang terkenal ahli dalam meracik racun.

Sekilas dia seperti mengenali si mbah Tuyul tapi dia merasa ragu. "Hmm hebat juga kau kisanak... baik mari kita bermain main sebentar!"

Dalam sekejap Ki Mojo meniup asap hitam pekat kewajah Mbah Tuyul dan dua cakar tangannya sudah bergerak kearah muka dan dada Mbah Tuyul.

"Wuussshhhhh...." Muka Mbah Tuyul sudah tertutup asap racun dan pandangannya terhalang dengan asap. Ki Mojo yang menyerang Mbah Tuyul dengan kedua cakarnya merasa girang karena cakarnya hampir mengenai muka dan dada Mbah Tuyul tapi perasaan senang langsung terganti dengan perasaan kaget ketika kedua cakarnya seakan tersedot energi yang tidak tampak sehingga cakarnya tertarik kedepan dan entah bagaimana kedua cakarnya sudah dipegang kedua tangan Mbah Tuyul dan dengan sedikit putaran tangan Mbah Tuyul maka cakar dan tubuh Ki Mojo berputar tanpa dapat ditahan karena adanya energi yang tidak terlihat yang ikut menarik Ki Mojo berputar sehingga kembali Ki Mojo jatuh tersungkur ditanah.

"Blluuggghh...!!!" Ki Mojo yang terjatuh ditanah bangkit berdiri lagi dengan cepat dengan menahan rasa malu dan heran.

Ki mojo memperhatikan sosok orang yang berhasil menjatuhkannya dua kali itu. Dia teringat seorang tokoh persilatan yang melegenda.

"Apakah kisanak ini yang dijuluki Mbah Tuyul?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun