Mohon tunggu...
Edward Christian
Edward Christian Mohon Tunggu... Bankir - Penulis

Writer who what to share writings

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Cerita Silat: Si Buta dan Anak Langit (Bagian 2)

11 Oktober 2017   08:04 Diperbarui: 21 November 2017   06:41 3804
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

Kini yang tersisa ditanah lapang hanya empat orang saja yaitu si wanita cantik dengan anak kecilnya serta dua orang pria.

Dari awal entah kenapa, perhatian Sena sering tertuju kepada anak kecil perempuan yang sedang berdiri diluar arena pertarungan dan seakan akan tidak perduli dengan yang terjadi.

Usia anak kecil itu sekitar 6 atau 7 tahunan. Mukanya cantik dan berkulit putih mirip dengan wanita yang bersamanya. Hidungnya kecil mancung dan matanya yang indah seakan menyedot perhatian orang orang yang melihatnya. Rambut anak kecil ini panjang dan diikat pita berwarna kuning semakin menambah manis mukanya.

Ia seakan tidak perduli wanita yang bersamanya sedang berkelahi dan malah sekarang ia sedang memetik bunga liar yang tumbuh disekitar tempat itu.

Dua orang tersisa adalah seorang pria muda tampan berjubah panjang berwarna putih seperti baju bangsawan dan seorang kakek berikat kepala dengan satu mata tertutup kain.

Si wanita cantik berusia setengah baya itu kemudian berkata kepada dua orang tersisa ditanah lapang itu.

"Hmmmh...kalian pulang sajalah...bola ini sudah jadi milikku...aku tidak ingin mengotori tanganku lagi" si wanita cantik berkata kepada dua orang tersisa.

Sipria muda tampan menyatukan kedua tangannya didepan dada dan menjawab dengan sopan: "Maaf nyonya... perkenalkan nama saya Brata dari perguruan Elang Putih. Harap nyonya memberi kesempatan padaku untuk membawa bola itu keperguruan kami karena perguruan kami membutuhkan bola itu".

Si wanita itu tersenyum kecil dan menjawab: "hmm anak muda sepertimu sopan juga. Hmmh baiklah aku akan memberimu kesempatan untuk mendapat bola ini. jika kamu bisa menyentuh bola ini dari tanganku dalam lima jurus maka aku akan memberi bola ini kepadamu!"

Mendengar ucapan si wanita cantik berusia setengah baya itu maka Brata yang menyadari wanita itu berkemampuan hebat lalu berkata: "Maafkan kelancanganku nyonya.."

Tiba tiba sipemuda meloncat kedepan dengan gerakan sangat cepat dan tangannya meraih kearah bola pelangi yang dipegang wanita itu. Tapi ketika tangan sipemuda berjarak setelapak tangan lagi dari bola, tiba tiba wanita itu sudah berpindah tempat dengan jarak tiga meter dari sipemuda dan tangan brata hanya menyentuh udara kosong.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun