Dunia kerja seperti lembaga pendidikan harus di isi oleh orang-orang yang memiliki sikap ilmiah yang salah satunya adalah kegiatan kepustakaan.
4. Meningkatkan pengorganisasian fakta/data secara jelas dan sistematis
Salah satu kekuatan menulis artikel ilmiah adalah menyajikan data-data. Pada dasarnya data merupakan sekumpulan informasi atau juga keterangan-keterangan dari suatu hal yang diperoleh dengan melalui pengamatan atau juga pencarian ke sumber-sumber tertentu. Sumber-sumber data bisa berupa dokumentasi atau pun surat-surat.
Data yang diperoleh namun belum diolah lebih lanjut dapat menjadi sebuah fakta atau anggapan. Data diolah berdasarkan jenis data yang dimiliki. Selanjutnya, data dianalisis dengan analisis kuantitatif maupun kualitatif tergantung jenis data tersebut.
Kemampuan menganalisis data merupakan salah satu cara pengorganisasian fakta/data. Seorang guru harus memiliki kemampuan untuk menganalisis data. Kemampuan menganalisis data merupakan salah kemampuan yang dimiliki oleh seorang guru.
Analisis data yang benar akan memperoleh kesimpulan yang tepat. Kesimpulan yang tepat akan menghasilkan strategi yang dilakukan.Â
Hal ini erat kaitannya dengan evaluasi pembelajaran. Jika analisis data evaluasi pembelajaran dilakukan secara benar maka akan memperoleh kesimpulan yang tepat.Â
Dari kesimpulan tersebut maka akan melahirkan strategi pembelajaran yang efektif untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.
5. Memperoleh kepuasan intelektual
Kepuasan intelektual adalah salah satu prestasi yang diperoleh dari jerih payah seseorang menghasilkan artikel ilmiah. Bangga jika artikel ilmiah di publikasikan di berbagai jurnal. Apalagi jika artikel ilmiah yang dibuat menjadi topik diskursus di ruang-ruang akademik.
Penulis sendiri merasa bangga bila artikel ilmiah di jadikan rujukan tulisan bagi orang lain. Ada rasa bangga dan puas bila artikel ilmiah yang dihasilkan mendapatkan apresiasi dari para pembaca. Satu kali artikel ilmiah dijadikan rujukan bagi orang lain itu ibarat mendapatkan sanjungan beribu-ribu kali.