Menulis berarti seseorang harus membaca. Dengan membaca seseorang akan mudah memperolehnya informasi yang mendukung karya ilmiah yang akan dituliskan.Â
Selain itu, melalui membaca akan memberikan rujukan yang mutakhir tentang topik karya ilmiah yang akan dibuat.
Ketika seorang membaca untuk kepentingan penulisan artikel ilmiah, sangatlah berbeda dengan sekadar hanya membaca. Harus memahami secara keseluruhan isi bacaan tersebut. Ini bertujuan agar tidak salah memberikan kesimpulan pada isi bacaan yang akan dijadikan rujukan dalam penulisan artikel ilmiah.
Membaca efektif berarti membaca secara keseluruhan dari sumber bacaan yang dipilih. Oleh karena itu, dibutuhkan kecepatan membaca dan pemahaman isi secara komprehensif. Kecepatan yang harus dimiliki pembaca tanpa mengabaikan pemahaman terhadap isi secara menyeluruh.
Bagi guru membaca adalah pekerjaan rutin yang harus dilakukan setiap hari. Paling tidak meluangkan waktu 1 jam dalam sehari untuk membaca buku, jurnal atau pun surat kabar.Â
Dengan membaca tentu akan banyak informasi yang dapat diperoleh dan memperkaya pengetahuan seorang guru.Â
Keterampilan membaca yang dimiliki oleh seorang guru berdampak positif pada kualitas mengajar. Berbekal informasi dan pengalaman dari membaca, guru akan dengan mudah menjawab pertanyaan dari para siswa.
 Jika itu dilakukan secara rutin, maka sudah pasti guru tidak akan kesulitan dalam memahami materi yang akan diajarkan kepada siswa.
2. Melatih untuk menggabungkan hasil bacaan dari berbagai sumber
Membuat paragraf yang baik dengan menggabungkan beberapa rujukan bukan perkara gampang. Hal ini dilakukan tidak semudah membalikkan telapak tangan. Jam terbang seseorang sangat membantunya dalam hal menyusun paragraf dengan baik.