Mohon tunggu...
Media publish
Media publish Mohon Tunggu... Penulis - Indonesia

Berkarya lewat tulisan mu.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Perjuangan Pembangunan Desa dan Pendidikan di Pelosok Negeri

16 Juni 2019   14:25 Diperbarui: 16 Juni 2019   14:32 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi bersama masyarakat di Desa Woloin. Dokpri

Hal senada juga diungkap oleh masyarakat terkait transportasi yang menghambat pembangunan di desa woloin. Ketika habis bahan bakar atau mesin perahu yang ditumpangi untuk mengangkut bahan bangunan rusak, maka bahan bangunan berupa semen sampai membeku di samping kali karena terkena suhu dingin atau turun hujan. Tetapi, kadang semangat membuat kita perangkat desa dan masyarakat bisa memikul bahan bangunan melewati emperan sungai atau melewati jalan setapak hingga tiba di desa woloin. "Ungkap salah satu warga desa Woloin".

Sungguh, sebuah perjuangan yang sangat luar biasa. Perjuangan mereka membuat saya terharu dan tidak mampu membendung air mata yang turun menetes. Dalam hati saya, dikota akses ke sekolah sangat mudah dan gampang, sekolah pun tercukupkan, namun kami masih malas-malasan. Sungguh, sangat menyentuh hati saya.

Setelah kunjungan di desa woloin, banyak harapan-harapan masyarakat yang meteka titipkan saat itu kepada saya dan teman saya.

Waktu pun membatasi pertemuan singkat kami di desa Woloin, karena sudah menjelang sore maka, saya dan teman saya Paul, sapaan akrabnya. Kami berdua mulai bersiap untuk kembali ke ibu kota kecamatan di Saluk untuk melanjutkan perjalanan kembali ke Kota Sorong.

Hal yang terjadi saat kepulangan kami berdua adalah masyarakat berbondong-bondong bersama kepala desa mengantarkan kami pulang menggunakan perahu yang pada saat itu mesinnya tengah rusak. Lalu kami hanya terhanyut mengikuti arus sungai kladuk sampai tiba di Saluk.

Perjalan dari Desa Woloin menuju Saluk, ibu kota kecamatan. Dokpri
Perjalan dari Desa Woloin menuju Saluk, ibu kota kecamatan. Dokpri

Sesampainya di Saluk, mereka mengangkut bahan material sebagian, salah satunya berupa motor lampu untuk menerangi rumah-rumah masyarakat didesa Woloin. Namun, dengan kondisi mesin perhau yang rusak membuat mereka harus bekerja manual, beberapa orang menyusuri tepian sungai sambil memegang tali yang diikatkan di badan perahu, sambil menarik perahu tersebut hingga sampai didesa Woloin.

Mengangkut Mesin Lampu ke perahu. Dokpri
Mengangkut Mesin Lampu ke perahu. Dokpri

Selanjutnya, dalam perjalanan pulang menuju kabupaten sorong, saya masih terbayang begitu kerasnya perjuangan mereka membangun desa Woloin dan begitu semangatnya anak-anak mereka bersekolah setiap hari dengan berjalan kaki menempuh jalan setapak sepanjang 10-15 km.

Akhirnya, banyak ilmu dan makan yang saya belajar dari mereka. Demikian kisah perjuangan mereka dalam membangun desa dan menempuh pendidikan tanpa mengenal lelah. Sungguh, hal tersebut sangat memberi saya pelajaran berharga dalam hidup.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun